Minggu, 05 Agustus 2012

Upacara Adat Tabuik

Upacara Adat Tabuik


sekedar info :

Kata Tabuik berasal dari bahasa Arab, memiliki beberapa pemahaman. Pertama, Tabuik ditafsirkan sebagai 'peti mati‘. Sementara itu, pemahaman yang lain mengartikannya sebagai peti pusaka peninggalan Nabi Musa yang digunakan untuk menyimpan naskah perjanjian Bani Israel dengan perjanjian Allah. Ada beberapa versi tentang asal dari perayaan Tabuik di Pariaman. Versi pertama mengatakan bahwa Tabuik dibawa oleh aliran Syiah Arab yang datang ke pulau Sumatera untuk berdagang. Sementara itu, versi lain (diambil dari catatan Snouck Hurgronje), mengatakan bahwa tradisi Tabuik masuk ke Indonesia melalui dua gelombang. Gelombang pertama sekitar abad 14 M, ketika Hikayat Muhammad diterjemahkan ke dalam Bahasa Melayu, melalui buku ritual belajar Tabuik Anak Nagari. Sedangkan, gelombang kedua dibawa oleh bangsa Tabuik Cipei / Sepoy (penganut Islam Syiah) yang dipimpin oleh Imam Ali. Bangsa Cipei / Sepoy berasal dari India yang oleh Inggris dijadikan serdadu ketika menguasai (mengambil alih) Bengkulu dari tangan Belanda (Traktat London, 1824). Orangorang Cipei / Sepoy ini setiap tahun selalu mengadakan ritual untuk memperingati kematian Husein (cucu Nabi Muhammad SAW).

Perayaan Tabuik diadakan setiap Muharam 1-10 adalah upacara pada 61 Hijriah yang bertepatan dengan 680 AD. Cucu Nabi Besar Muhammad dipenggal oleh tentara Muawiyah dalam perang Karbala di Padang Karbala, Irak. Kematiannya diratapi oleh Syiah di Timur Tengah dengan cara menyakiti tubuh mereka sendiri. Akhirnya, tradisi  mengingat wafatnya  cucu  Nabi  menyebar ke beberapa negara dengan cara yang berbeda. Di Indonesia, selain di Pariaman, ritual untuk memperingati peristiwa ini juga diadakan di Bengkulu.  Dalam perayaan memperingati kematian Hussein bin Ali, Tabuik melambangkan janji Muawiyah untuk menyerahkan tongkat kekhalifahan kepada umat Islam, setelah Imam Husain  beliau meninggal.  Namun, janji itu  dilanggar dan malah mengangkat Jasad (anaknya) sebagai putra mahkota. Seiring waktu, ritual ini diikuti juga oleh orang-orang di Bengkulu dan meluas ke Painan, Padang, Pariaman, Maninjau, Pidi, Banda Aceh, Melauboh dan Singkil. Dalam perkembangan selanjutnya, ritual ini satu per satu menghilang dari daerah-daerah tersebut dan akhirnya hanya tinggal di dua tempat, yaitu Bengkulu sebagai Tabut dan Pariaman sebagai Tabuik.  Di Pariaman,  Tabuik awalnya diselenggarakan oleh Anak-anak Tabuik dalam bentuk Tabuik Adat Nagari. Namun,  seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang untuk menyaksikannya,  pada  tahun  1974 pengelolaan Tabuik diambil alih oleh pemerintah setempat dan dijadikan festival Tabuik.



Prosesi “Tabuik”


Sebelum upacara Tabuik dilaksanakan, Tabuik dibuat oleh dua kelompok masyarakat Pariaman, yakni kelompok Pasar dan kelompok Subarang. Kedua tempat ini dipisahkan oleh sungai yang membelah kota Pariaman. Dahulu, selama selama berlangsungnya  pesta Tabuik selalu diikuti oleh perkelahian antara penduduk dari daerah Pasar dan  Subarang. Bahkan, ada beberapa pasangan suami istri yang berpisah dan masing-masing dari mereka kembali ke daerah asal mereka di Subarang dan Pasar. Setelah upacara Tabuik berakhir, suami dan istri tersebut kembali bersama dalam satu rumah. Meskipun korban terluka parah dalam perkelahian, tapi ketika acara berakhir mereka  bersatu kembali, sehingga suasana kembali seperti semula (tenang dan damai). Tabuik yang dibuat oleh kedua tempat ini terdiri dari dua bagian (atas dan bawah)  yang dapat mencapai tinggi 12 meter. Bagian atas mewakili keranda berbentuk menara yang dihiasi dengan bunga dan kain beludru berwarna-warni. Sedangkan, bagian bawah berbentuk tubuh kuda, bersayap, berekor dan berkepala manusia berambut panjang. Kuda itu dibuat dari rotan dan bambu dengan dilapisi kain beludru halus warna hitam dan pada empat kakinya terdapat gambar kalajengking menghadap ke atas. Kuda tersebut adalah simbol Bouraq, kendaraan yang memiliki kemampuan terbang secepat kilat dan digunakan saat Isra Miraj Nabi Muhammad Saw. Buraq dipercaya membawa Imam Hussein ke langit.

Kedua bagian ini akan dirakit dengan bagian atas membawa beramai-ramai untuk digabungkan dengan bagian bawah.  Setelah itu,  berturut-turut dipasang sayap, ekor,  bunga-bunga salapan dan  terakhir kepala. Untuk menambah semangat pembawa Tabuik biasanya disertai dengan musik gendang "Tasa". Gendang  Tasa adalah sebutan bagi kelompok pemain gendang yang berjumlah tujuh orang. Mereka bertugas mengiringi acara penyatuan tabuik (tabuik naik pangkat). Gendang ini ada dua jenis. Jenis pertama disebut tasa didiang. Jenis  gendang  ini dibuat dari tanah liat yang diolah sedemikian rupa, kemudian dikeringkan. Tasa didiang ini harus dipanaskan sebelum dimainkan. Jenis gendang kedua adalah yang terbuat dari plastik atau fiber dan dapat langsung dimainkan. Setelah penyatuan Tabuik selesai, kedua tabuik yang merupakan personifikasi dari dua pasukan yang akan berperang dipajang berhadap-hadapan. Pembukaan Pesta Tabuik ditandai Pawai Taaruf oleh ribuan pelajar dan masyarakat yang mengintari kota. Setelah pawai Taaruf, pesta pun dimulai. Selama pesta yang lamanya 10 hari ada pertunjukan-pertunjukan lain, seperti pawai tasawuf, pengajian yang melibatkan ibu-ibu dan murid-murid Tempat Pengajian Al Quran (TPA) dan madrasah se-Pariaman, grup drum band, tari-tarian, musik gambus, dan bahkan atraksi debus khas Pariaman.

Setelah penyatuan  Tabuik selesai (sebelum Zuhur), kedua Tabuik yang merupakan personifikasi dari  dua pasukan yang akan bertempur, ditempatkan berhadap-hadapan. Dalam acara pesta adat Tabuik yang lamanya sekitar 10 hari (1-10 Muharam), ada beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu :



1. Membuat Daraga tempat di mana para arsitek dan pekerja membuat, menjaga dan menyelesaikan "Tabuik".

2. Marangkai Tabuik (menyatukan setiap bagian dari Tabuik).

3. Maambiak Tanah (mengambil tanah yang pada saat sholat Maghrib). Pada 1 Muharram, yang menandai proses pertama dalam pembuatan sebuah Tabuik, lumpur  diambil dari sungai. Mengambil tanah mengandung makna simbolik bahwa manusia berasal dari tanah. Setelah diambil, tanah itu diarak oleh ratusan orang dan akhirnya disimpan dalam lalaga berukuran 3x3 meter, dan kemudian dibungkus dengan kain putih. Kemudian, dimasukkan ke dalam peti mati yang disebut Tabuik.

4. Maambiak  batang pisang (mengambil batang pisang dan ditanam di dekat kuburan) Pada lima Muharram,  proses kedua dimulai.  Dalam proses ini, yang berlangsung di malam hari,  batang pohon pisang dipotong dalam satu tebasan. Ini adalah simbol dari keberanian Abi Kasim, putra  Imam Hussein, dalam membalas kematian ayahnya.

5. Maarak Panja (Panja  diarak berisi jari-jari palsu berkeliling kampung) pencerminan pemberitahuan kepada para pengikut Hussein bahwa jari-jari tangan  Hussein yang mati dibunuh telah ditemukan.

6. Ma atam (Ekspresi kesedihan) Prosesi ini  diadakan  pada tanggal 7 Muharam, melambangkan tindakan mengumpulkan jari-jari Imam Hussein,  yang  tersebar setelah dipotong oleh tentara Raja Yazid.

7. Maarak sorban (membawa sorban berkeliling) menandakan Husein telah dipenggal. Diadakan pada 8 Muharam, itu  melambangkan tindakan memamerkan sorban Imam Hussein berkeliling kota untuk mengingatkan kepada semua orang akan keberanian Imam Hussein  ketika melawan musuh-musuhnya.

8. Parade Festival Tabuik Pada acara ini, dua "Tabuik"  (Tabuik  Pasa dan Tabuik Subarang) yang berparade di jalan-jalan utama kota Pariaman menuju ke pantai Gandoriah.

9. Mambuang Tabuik (membawa Tabuik ke pantai dan membuangnya ke laut). Setelah waktu Ashar,  ratusan ribu orang menyaksikan kedua Tabuik diarak di kota Pariaman. Setiap Tabuik dibawa oleh delapan orang. Menjelang senja, kedua  Tabuik bertemu kembali di Pantai Gandoriah . Pertemuan kedua Tabuik di Pantai Gondariah, ini adalah puncak dari upacara Tabuik. Menjelang matahari terbenam kedua Tabuik dibuang ke laut. Prosesi pembuangan Tabuik ke laut adalah bentuk kesepakatan masyarakat untuk membuang semua sengketa dan perselisihan di antara mereka.  Selain itu, pembuangan Tabuik juga melambangkan dibawa terbangnya tubuh Hussein oleh Buraq ke surga.




Makna “Tabuik” bagi Masyarakat Lokal


Ritual "Tabuik" di Pariaman masih diadakan seperti  sedia kala. Narasi peristiwa perang "Karbala" tetap seperti biasa. Rangkaian demi rangkaian kegiatan dilakukan secara teratur tanpa pengaruh elemen lainnya. Pelaksanaan ritual masih mempertahankan nilai-nilai luhur yang ada dengan apresiasi dan emosi yang mendalam. Pengaruh modernisasi, pembangunan dan masuknya unsur budaya asing tampaknya tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan baik dalam bentuk, isi dan fungsi. Nilai-nilai budaya dalam ritual "Tabuik"  masih ada dalam  masyarakat lokal meskipun telah mengalami perubahan akibat kemajuan teknologi. Nilai-nilai tersebut  menjadi pedoman bagi mereka dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Ada beberapa nilai penting dalam ritual "Tabuik":


  • Nilai Moral

Masyarakat yang  mendukungnya  masih mempertahankan nilai-nilai tersebut, dimana ketika mereka mulai atau menyelesaikan suatu kegiatan, biasanya diikuti dengan berdoa atau membaca mantra.


  • Nilai sosial

Ini berarti aturan,  norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari orang sering membutuhkan orang lain, tidak peduli seberapa kecil pekerjaan yang harus dilakukan masih melibatkan orang lain.


  • Nilai seni

Nilai-nilai seni yang tercermin dalam upacara Tabuik adalah musik dan lukisan.



Selain memiliki fungsi sebagai nilai-nilai budaya, upacara Tabuik juga memiliki fungsi sosial dan spiritual, yang sangat penting bagi penduduk setempat. Fungsi sosial upacara Tabuik adalah:


  • sebagai norma-norma sosial

  • sarana komunikasi

  • sarana kontrol sosial dan interaksi untuk mencapai keseimbangan antar anggota masyarakat

Sementara itu, fungsi spiritual Tabuik adalah:


  •  Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah

  • Untuk memohon ketenangan dan kebahagiaan hidup


"Tabuik" memiliki 3 kekuatan penting bagi penduduk setempat :


  • Sosial

Terjalinnya hubungan antar masyarakat selama festival "Tabuik" terutama dalam prosesi puncak "Tabuik".  Ketika "Tabuik  yang diadakan, masyarakat Pariaman yang tinggal di luar Pariaman dari seluruh Indonesia akan kembali  pulang untuk melihat acara ini.  Bahkan,  warga  Sumatera Barat yang tinggal di luar Sumatera Barat dan para  wisatawan ingin melihat festival  "Tabuik". Pada saat itu terciptalah interaksi antar orangorang tersebut.


  • Budaya

Tabuik adalah kegiatan budaya yang menjadi tradisi turun-temurun sejak diperkenalkan.


  • Ekonomi

Keberadaan festival "Tabuik"  meningkatkan perekonomian penduduk setempat secara dramatis.  Pengunjung yang menghadiri prosesi puncak"Tabuik" bisa mencapai 500 ribu orang dan miliaran transaksi dilakukan. Pada saat ini, warga Pariaman memiliki kesempatan untuk meningkatkan perekonomian mereka.


Sumber :

Ernatib, et al. 2001.  Upacara Tabuik di Pariaman

http://www.go-ranahminang.blogspot.com

http://www.sumbarprov.go.id

http://www.fatimah.org

http://www.indobackpacker.com

Selasa, 28 Februari 2012

Mengenal Doraemon.....

12 Rahasia Doraemon



Siapa sih yg nggak kenal Doraemon? Tokoh titular robot kucing yg lucu & menggemaskan ini memang sudah jadi sebuah sosok “Lintas Generasi.” Semua segera tahu & tanggap plus pasang senyum sumringah kalau ditanya atau suruh membahas soal tokoh anime/manga besutan duo Fujiko Fujio ini.

Nah, selama ini, sebagai seorang Doramaniac (istilah yg aneh, memang), saya kira selama ini saya sudah tahu hampir segala hal mengenai Doraemon. Namun ternyata tidak! Bagaimana dengan kalian semua? Yuk, mari kita uji pengetahuan Anda mengenai si robot kucing biru ini dengan beberapa fakta2 menarik mengenai Doraemon yang saya kumpulkan dari berbagai sumber.
 
1. Apakah arti nama “Doraemon”?
Nama Doraemon sebenarnya diciptakan dari 2 patah kata: Dora & Emon. Dora adalah semacam plesetan dari “Nora” yg berasal dari “Nora-Neko” yakni stray cat. Emon adalah semacam kata tambahan tradisional untuk nama dari manusia atau binatang yg berjenis kelamin laki-laki, misalnya Ishikawa Goemon.

Secara harafiah, nama Doraemon bisa diartikan “Stray male cat” (kucing liar jantan)

Dora sebenarnya bisa juga berarti “gong” (inilah “dora” yg dipakai dalam nama kue dorayaki). Meski bukan itu “dora” yg dipakai di nama Doraemon. Namun ini menjadi semacam plesetan, di mana tubuh Doraemon memang bundar-bundar seperti gong.
 
2. Apa kode produksi dari Doraemon?
Ya! Doraemon memiliki kode produksi ternyata, yakni MS-903. Ini adalah nama asli Doraemon sebagai robot, & dengan nama inilah ia dipanggil oleh sang pemilik pabrik robot di mana ia diproduksi.
Nama ini disebutkan dalam episode ulang tahun Doraemon tahun 2007.
 
3. Kapan Doraemon Selesai Diproduksi ?
3 September 2112 adalah tanggal di mana Doraemon selesai diproduksi
 
4. Apa angka keberuntungan dari Doraemon?
1293
Doraemon memiliki berat 129,3 kg (285 lbs) & tingginya 129,3 cm (4′3 “). Ia bisa berlari sampai 129,3 km / jam (80,3 mph) ketika ketakutan & melompat 129,3 cm (424,2 kaki) ketika terancam bahaya. Kekuatan maksimumnya 129,3 bhp. Lingkar pergelangan tangannya 129,3 mm. lingkar kepalanya & lingkar da&ya adalah 129,3 cm. Kakinya berdiameter 129,3 mm. Ia diproduksi pada September 3, 2112 (lagi-lagi 12/9/3), di Pabrik Robot Matsushiba
 
5. Siapa mantan pacar Doraemon di abad 22?
Noramyako. Ia disebutkan di Bonus Data-Data Doraemon di Tankoubon volume 11. Noramyako memutuskan Doraemon gara-gara Doraemon dirasa terlalu pendek untuknya (setelah kupingnya putus digigit tikus).
 
6. Apa warna asli Doraemon?
Warna cat asli Doraemon adalah kuning. Setelah tahu bahwa telinganya digigit tikus, ia dalam depresi, menyelinap ke atas menara, di mana ia minum ramuan berlabel “kesedihan”. Ketika ia menangis, warna kuningnya luntur & suaranya berubah karena ramuan tersebut.

Doraemon pandai bahasa Inggris, karena paham istilah bahasa Inggris “In Blue” yang artinya “sedang sedih”.

7.Apakah Doraemon Sekolah ?
Ya. Menurut serial spin-off dari Doraemon “The Doraemons”, nama sekolah dari Doraemon sederhana saja, yakni Robot School

8.Siapa Nama Gurunya Nobita yang sering marah -marahi nobita ?
Tokoh Pak Guru yang sebenarnya juga sangat mencemaskan Nobita. Ini memang sebenarnya dari awal tidak mempunyai nama & hanya disebut Sensei aja. Namun, pada versi yang diputar di Nihon Television, ia diberi nama asli “Ganari”.
 
9. Kenapa Doraemon Dan Dorami Dikatakan Saudara ?
Ini menjadi misteri yang menarik. Mengapa Doraemon dan Dorami disebut sebagai kakak beradik?

Ternyata, karena mereka berdua “dilahirkan” dari satu tangki minyak yang sama dan “Doraemon” lahir lebih dahulu dari Dorami (2 tahun lebih tua), sehingga ia disebut “kakak”, kemudian Dorami juga disewa oleh keluarga Sewashi setelah Doraemon, sehingga ia disebut “adik.”


10. Kenapa Dorami Lebih Hebat Daripada Doraemon ?
Menurut data, Dorami lebih hebat dari Doraemon. Dorami mampu menghasilkan energi sebesar 10000 tenaga kuda, silakan bandingkan dengan Doraemon yang hanya bisa mengeluarkan sebesar 129.3 tenaga kuda (angka hokinya Doraemon nih)
11.Asal Mula Munculnya Dorami Dalam Kehidupan Nobita ?
Dorami sebenarnya tidak langsung muncul dalam keluarga Nobita, namun di keluarga cicit-cicitnya Nobita di abad 22 yakni Sewashi. Dorami dibeli untuk menggantikan Doraemon, yang dikirim untuk menemani Nobita. Yang memiliki Dorami adalah Sewashi dan yang mengirim Dorami (dan Doraemon) juga Sewashi. Dorami biasanya dikirim untuk menggantikan tugas Doraemon menjaga Nobita apabila Doraemon sedang dalam urusan penting sehingga ia tidak bisa menemani Nobita, misalnya saat ia harus di-tune up di pabrik.
 
12.Kenapa Doraemon Takut Sama Tikus ?
Doraemon takut sama tikus karena trauma sebab kuping robotnya digerigiti robot tikus juga saat ia tidur siang. Tapi saya yakin bukan ini jawaban yang kalian cari.


Mengapa ”harus” takut sama tikus? Jawabannya mungkin agak tidak bermutu dan sama sekali BUKAN fakta, hanya sekedar opini saya : ya karena Fujiko Fujio maunya begitu.

Was I joking? No, seriously! Fujiko Fujio terkenal dengan imajinasi mereka yang tinggi bahkan di karya-karya mereka selain Doraemon. Mereka gemar menciptakan unsur-unsur humor segar yang bahkan belum pernah dikemukakan di zaman itu. Anggaplah mereka ini JK Rowling-nya Jepang di zaman baheula.

Dengan dasar pikiran begitu. Saya hanya menebak-nebak bahwa duo Fujiko Fujio tahu, bahwa dengan menciptakan reversed hunting (tikus menakuti kucing, kucing menakuti anjing, manusia menakuti hantu) sebagai running gag di Doraemon. Maka akan menambah unsur komedi yang ajeg di serial ini, sekaligus mempertinggi kesan bahwa Doraemon adalah robot yang “adorable” dan tidak berbahaya bagi manusia sebab ia toh takut dengan hanya tikus, mangsa alaminya.