Senin, 09 Januari 2017

Makalah Adat Kota Bengkulu Selatan

Adat Kota Bengkulu Selatan


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Karya tulis  ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu Sosial dan Buadaya Dasar” Karya tulis ini disusun berdasarkan kelompok, dan kelompok kami akan membahas mengenai Budaya Bengkulu Selatan.
Kami mendapatkan informasi dari berbagi sumber. Suku Serawai adalahsuku bangsa dengan populasi terbesar kedua yang hidup di daerah Bengkulu. Sebagian besar masyarakat suku Serawai berdiam di kabupaten Bengkulu Selatan, yakni di kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Pino, Kelutum, Manna,Seginim, Kaur, dan Padang Guci. Berdasarkan cerita para orang tua, suku bangsa Serawai berasal dari leluhur yang bernama Serunting Sakti bergelar Si Pahit Lidah. Asal-usul Serunting Sakti sendiri masih gelap, sebagian orang mengatakan bahwa Serunting Sakti berasal dari suatu daerah di Jazirah Arab, yang datang ke Bengkulu melalui kerajaan Majapahit.
Bahasa di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari dua bahasa asli yaitu bahasa Pasemah yang banyak dipakai dari muara sungai Kedurang sampai dengan perbatasan Kabupaten Kaur sedangkan mayoritas menggunakan bahasa Seraway yang merupakan turunan dari bahasa Melayu.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan makalah ini adalah:
1.      Dimana lokasi Bengkulu Selatan
2.      Bagaimana Sejarah Bengkulu Selatan
3.      Bagaimana betuk rumah adat Bengkulu Selatan
4.      Bagaimana wisata seni dan budaya Bengkulu selatan
5.      Bagaimana adat pernikahan Bengkulu Selatan
6.      Bagaimana bentuk pakaian pengantin Bengkulu Selatan
7.      Bagaimana adat kematian Bengkulu Selatan
8.      Apa saja petatah petitih Bengkulu Selatan
9.  Apa saja makanan Khas Bengkulu Selatan
10.  Apa saja tempat wisata Bengkulu Selatan

C. .Manfaat dan kegunaan
            Karya tulis ini dibuat untuk memberitahu kita kususnya mahasiswa  tentang adat istiadat  Bengkulu selatan,lokasi (daerah yg mencakup) wilayah Bengkulu selatan ,sejarah tentang terbentunya bengkulu selatan,tempat wisata,adat  perkawinan,makan kas dan lain sebagainya,agar mahasiswa lebeih mencintai dan mengahargai kebudayan dari daerah sendiri.











BAB II
BUDAYA BENGKULU SELATAN
A.   Letak Lokasi Bengkulu selatan
Lokasi daerah geografis Provinsi Bengkulu yang terletak di Sumatra Bagian Selatan dan membujur di sepanjang pantai Barat Pulau Sumatra.Suku Serawai adalah suku bangsa dengan populasi terbesar kedua yang hidup di daerah Bengkulu. Sebagian besar masyarakat suku Serawai berdiam di kabupaten Bengkulu Selatan, yakni di kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Pino, Kelutum, Manna,Seginim Kaur, dan Padang Guci. Suku Serawai mempunyai mobilitas yang cukup tinggi, saat ini banyak dari mereka yang merantau ke daerah-daerah lain untuk mencari penghidupan baru, seperti ke kabupaten Kepahiangkabupaten Rejang Lebongkabupaten Bengkulu Utara, dan sebagainya.
Secara tradisional, suku Serawai hidup dari kegiatan di sektor pertanian, khususnya perkebunan. Banyak di antara mereka mengusahakan tanaman perkebunan atau jenis tanaman keras, misalnya cengkehkopikelapa, dan karet. Meskipun demikian, mereka juga mengusahakan tanaman pangan, palawija,hortikultura, dan peternakan untuk kebutuhan hidup.
B.    Sejarah Bengkulu Selatan (Suku Serawai)
Asal-usul suku Serawai masih belum bisa dirumuskan secara ilmiah, baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk-bentuk publikasi lainnya. Asal-usul suku Serawai hanya diperoleh dari uraian atau cerita dari orang-orang tua. Sudah tentu sejarah tutur seperti ini sangat sukar menghindar dari masuknya unsur-unsur legenda atau dongeng sehingga sulit untuk membedakan dengan yang bernilai sejarah. Ada satu tulisan yang ditemukan di makam Leluhur Semidang Empat Dusun yang terletak di Maras, Talo. Tulisan tersebut ditulis di atas kulit kayu dengan menggunakan huruf yang menyerupai huruf Arab kuno. Namun sayang sekali sampai saat ini belum ada di antara para ahli yang dapat membacanya.
Berdasarkan cerita para orang tua, suku bangsa Serawai berasal dari leluhur yang bernama Serunting Sakti bergelar Si Pahit Lidah. Asal-usul Serunting Sakti sendiri masih gelap, sebagian orang mengatakan bahwa Serunting Sakti berasal dari suatu daerah di Jazirah Arab, yang datang ke Bengkulu melalui kerajaan Majapahit. Di Majapahit, Serunting Sakti meminta sebuah daerah untuk didiaminya, dan oleh Raja Majapahit dia diperintahkan untuk memimpin di daerah Bengkulu Selatan. Ada pula yang berpendapat bahwa Serunting Sakti berasal dari langit, ia turun ke bumi tanpa melalui rahim seorangibu. Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa Serunting Sakti adalah anak hasil hubungan gelap antara Puyang Kepala Jurai dengan Puteri Tenggang.
Di dalam Tembo Lebong terdapat cerita singkat mengenai seorang puteri yang bernama Puteri Senggang. Puteri Senggang adalah anak dari Rajo Megat, yang memiliki dua orang anak yakni Rajo Mawang dan Puteri Senggang. Dalam tembo tersebut kisah mengenai Rajo Mawang terus berlanjut, sedangkan kisah Puteri Senggang terputus begitu saja. Hanya saja ada disebutkan bahwa Puteri Senggang terbuang dari keluarga Rajo Mawang.
Apabila kita simak cerita tentang kelahiran Serunting Sakti, diduga ada hubungannya dengan kisah Puteri Senggang ini dan ada kemungkinan bahwa Puteri Senggang inilah yang disebut oleh orang Serawai dengan nama Puteri Tenggang. Dikisahkan bahwa Puyang Kepala Jurai yang sangat sakti jatuh cintakepada Puteri Tenggang, tapi cintanya ditolak. Namun berkat kesaktiannya, Puyang Kepala Jurai dapat melakukan hubungan seksual dengan puteri Tenggang, tanpa disadari oleh puteri itu sendiri. Akibat dari perbuatan ini Puteri Tenggang menjadi hamil. Setelah Puteri Tenggang melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Puteri Tolak Merindu barulah terjadi pernikahan antara Putri Tenggang dengan Puyang Kepala Jurai, itupun dilakukan setelah Puteri Tolak Merindu dapat berjalan dan bertutur kata.
Setelah pernikahan tersebut, keluarga Puyang Kepala Jurai belum lagi memperoleh anak untuk jangka waktu yang lama. Kemudian Puyang Kepala Jurai mengangkat tujuh orang anak, yaitu: Semidang Tungau, Semidang Merigo, Semidang Resam, Semidang Pangi, Semidang Babat, Semidang Gumay, dan Semidang Semitul. Setelah itu barulah Puyang Kepala Jurai memperoleh seorang putera yang diberi nama Serunting. Serunting inilah yang kemudian menjadi Serunting Sakti bergelar Si Pahit Lidah. Serunting Sakti berputera tujuh orang, yaitu :
         Serampu Sakti, yang menetap di Rantau Panjang (sekarang termasuk marga Semidang Alas), Bengkulu Selatan;
·         Gumatan, yang menetap di Pasemah Padang Langgar, Lahat;
·         Serampu Rayo, yang menetap di Tanjung Karang Enim, Lematang Ilir Ogan Tengah (LIOT);
·         Sati Betimpang, yang menetap di Ulak Mengkudu, Ogan;
·         Si Betulah, yang menetap di Saleman Lintang, Lahat;
·         Si Betulai, yang menetap di Niur Lintang, Lahat;
·         Bujang Gunung, yang menetap di Ulak Mengkudu Lintang, Lahat.
Putera Serunting Sakti yang bernama Serampu Sakti mempunyai 13 orang putera yang tersebar di seluruh tanah Serawai. Serampu Sakti dengan anak-anaknya ini dianggap sebagai cikal-bakal suku Serawai. Putera ke 13 Serampu Sakti yang bernama Rio Icin bergelar Puyang Kelura mempunyai keturunan sampai ke Lematang Ulu dan Lintang.
C. Bahasa Bengkulu Selatan
Bahasa di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari dua bahasa asli yaitu bahasa Pasemah yang banyak dipakai dari muara sungai Kedurang sampai dengan perbatasan Kabupaten Kaur sedangkan mayoritas menggunakan bahasa Seraway yang merupakan turunan dari bahasa Melayu. Berdasarkan Sensus Penduduk 2000 suku bangsa di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Serawai 76,87 persen, Pasemah 13,39 persen, Jawa 2,89 persen, Minangkabau 2,21 persen, Melayu 1,06 persen, Sunda 0,95 persen, Batak 0,73 persen dan lainnya 1,89 persen.
D.    Rumah Adat Bengkulu Selatan
Dalam bahasa melayu Bengkulu, rumah tempat tinggal dinamakan juga “Rumah”. Rumah tradisional Bengkulu termasuk tipe rumah panggung. Rumah panggung ini dirancang untuk melindungi penghuninya dari banjir. Disamping itu kolong rumah panggung juga dapat dipergunakan untuk menyimpan gerobak, hasil panen, alat-alat pertanian, kayu api, dan juga berfungsi sebagai kandang hewan ternak.

E.      Seni dan Budaya
Di Bengkulu terdapat adat dan istiadat yang cukup akrab diantaranya adalah kain bersurek, yaitu kain yang bertuliskan huruf Arab gundul.Upacara adat juga mewarnai kebudayaan Bengkulu, hal ini terlihat dengan sering dijumpai acara adat seperti sunatan rasul, upacara adat perkawinan, upacara mencukur anak yang baru lahir.Salah satu upacara tradisional yang menarik dan menjadi budaya turun-temurun di Bengkulu adalah upacara “TABOT”
Perayaan Tabot pada mulanya dibawa dan dikembangkan oleh orang-orang India asal Siphoy yang datang bersama datangnya tentara Inggris ke Bengkulu tahun 1685.Mereka datang ke Bengkulu dari Madras-Benggali India bagian selatan, bersama-sama bangsa Inggris semasa pendudukannya di Bengkulu. Salah satu pendatang tersebut adalah Ulama Syiah bernama Syeh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo.  Seperti telah diuraikan sebelumnya, nama "Tabut" berasal dari kata Arab yaitu Tabut, yang secara harfiah berarti Kotak Kayu atau Peti. Konon menurut kepercayaan kaum Bani Israil pada waktu itu bahwa bila Tabut ini muncul dan berada di tangan pemimpin mereka, akan mendatangkan kebaikan bagi mereka. Namun sebaliknya bila Tabut tersebut hilang maka akan dapat mendatangkan malapeta bagi mereka.
Di Bengkulu sendiri, upacara Tabot ini merupakan upacara hari berkabung atas gugurnya Syaid Agung Husien bin Ali bin Abi Thalib, salah seorang cucu Nabi Muhammad SAW. Inti dari upacara tersebut adalah mengenang usaha dan upaya para pemimpin Syi'ah dan kaumnya yang berupaya mengumpulkan bagian-bagian dari jenazah Husien.Setelah semua bagian tubuhnya terkumpul kemudian diarak dan dimakamkan di Padang Karbala.Seluruh upacara berlangsung selama 10 hari, yaitu dari tanggal 01 sampai dengan 10 Muharram.
1.      Tari-tarian Daerah Bengkulu
a.       Tari Andun
Tari Andun adalah salah satu tarian rakyat yang berasal dari Bengkulu dan dilakukan pada saat pesta perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik kolintang. Pada zaman dahulu, tari ini biasanya digunakan sebagai sarana mencari jodoh setelah selesai panen padi. Sebagai bentuk pelestariannya saat ini dilakukan sebagai salah satu sarana hiburan bagi masyarakat, khususnya bujang gadis.
b.      Tari persembahan
Tari tradisional atau persembahan, yang saat ini dikenal dengan sebutan tari penyambutan dengan sekapur sirih, terus menjadi budaya yang tak lepas dihampir seluruh wilayah Provinsi Bengkulu.Tari ini memiliki gerakan yang diatur sedemikian rupa, dengan lima penari yang dibalut pakaian adat. Tarian dilakukan sesuai dengan kreasi setiap sanggar. Saat membawa sekapur sirih, gerakan penari mengikuti lantunan musik tradisional yang terdiri dari gong, kulintang, redap dan suling.Awalnya tari persembahan digunakan untuk menyambu raja atau pangeran. Sekarang tari ini digunakan untuk menyambut tamu-tamu besar baik dari lokal, maupun dari pusat. Tarian sambutan ini sebagai bentuk kehormatan untuk tamu yang diundang.Tari persembahan juga sering ditampilkan dalam acara pernikahan, untuk menyambut mempelai agar nampak lebih sakral.
c.     Benteng Marlborough
Benteng Marlborough adalah sebuah bangunan benteng pertahanan yang terletak di pesisir pantai Tapak Paderi - Kota Bengkulu. Benteng Marlborough ini dibangun oleh kolonial Inggris pada tahun 1914 – 1719 dibawah pimpinan Gubernur Jendral Josef Colin semasa pendudukan mereka di Wilayah Bengkulu. Benteng Marlborough adalah benteng terbesar yang pernah dibangun oleh Bangsa Inggris semasa kolonialismenya di Asia Tenggara.
            Konstruksi bangunan benteng Benteng Marlborough ini memang sangat kental dengan corak arsitektur Inggris Abad ke-20 yang ‘megah’ dan ‘mapan’. Bentuk keseluruhan komplek bangunan benteng yang menyerupai penampang tubuh ‘kura-kura’ sangat mengesankan kekuatan dan kemegahan. Detail-detail bangunan yang European Taste menanamkan kesan keberadaan bangsa yang besar dan berjaya pada masa itu. Dari berbagai peninggalan Benteng Marlborough yang masih terdapat di dalam bangunan benteng dapat pula diketahui bahwa pada masanya bangunan ini juga berfungsi sebagai pusat berbagai kegiatan termasuk perkantoran, bahkan penjara.
Berbagai catatan sejarah pernah terjadi di Benteng Marlborough ini, diantaranya tentang berbagai kejadian dalam kehidupan bangsa Inggris di Bengkulu saat itu, beberapa pesta perkawinan diantara mereka, berbagai kisah perniagaan rempah-rempah, peperangan-peperangan yang terjadi, hingga kisah gugurnya Hamilton, gugurnya Thomas Parr dan penundukan / penguasaan benteng ini selama lebih kurang enam bulan oleh perlawanan Tobo Bengkulu dengan Rajo Lelo-nya.
 Dalam usia yang sudah mencapai tiga abad, nilai Benteng Marlborough ini tentu lebih dari sekedar bangunan bersejarah yang berada di Bumi Bengkulu ini. Tetapi Benteng Marlborough juga merupakan ‘prasasti’ yang mengisahkan tentang jalinan interaksi dua bangsa yang berbeda, yaitu bangsa Inggris dan bangsa Melayu Bengkulu’. Benteng Marlborough bagaikan ‘permata sejarah’ yang menyatukan kenangan manis dari dua bangsa yang berbeda dalam sebuah untaian kalung ‘kehormatan peradaban’-nya masing-masing. Benteng Marlborough adalah situs yang tiada boleh dilewatkan ketika wisatawan mengunjungi Bengkulu.
F.     Adat Pernikahan
Upacara Pernikahan merupakan wadah kegiatan kegiatan yang dilazimkan dalam mematangakan,melaksanakan dan memantapkan pernikahan. Untuk mendapatkan corak dari apa yang dimaksud dengan adat dan upacara pernikahan tersebut, kita dapat melihat tahap-tahap penyelenggaraanya yang dibagi menjadi: tahap upacara-upacara sebelum pernikahan, tahap upacara pelaksanaan pernikahan dan tahap upacara sesudah pernikahan. Dalam pernikahan suku bangsa melayu di Bengkulu tahapan yang dimaksud masih tampak jelas dan masih membekas pada bentuk dan upacara pernikahan campuran.Yang dimaksud upacara pernikahan campuran disini adalah pernikahan antara penduduk asli dengan pendatang.
1.      Upacara Pelaksanaan Pernikahan
Dahulu pada pernikahan masyarakat, sangat banyak tradisi yang harus dijalani dalam acara pernikahan. Namun sekarang sudah banyak yang dikurangi dikarenakan banyak memakan biaya dan mungkin kurang efisien..
Pernikahan orang dilakukan dengan tahap, yaitu :
a.       Lamaran
Lamaran diawali oleh calon pengantin pria yang datang ke rumah perempuan yang ingin ia nikahi. Tradisi pria ke rumah wanita ini denamakan “berasan”.Pria tersebut menemui ibu sang gadis, mengatakan bahwa ia ingin berumah tangga dengan anak gadisnya. Setelah itu ibu sang gadis memberitahu kepada suaminya atau bapak sang gadis tentang keinginan sang bujang. Apabila disetujui oleh bapak sang gadis, ibu sang gadis mengatakannya kepada sang bujang bahwa orang tua sang gadis menyetujui hubungan anaknya dengan sang bujang untuk berumah tangga. Setelah itu sang bujang memeritahukan hal tersebut kepada orang tuanya untuk melamar sang gadis.
Sang bujang mengatakan kepada bapaknya untuk melamarkan gadis yang ia sukai tersebut kerumah sang gadis. Dalam hal berasan kali ini, sang bujang pergi bersama orang tuanya dan membawa dua orang laki-laki yang dituakan (nuei) kerumah sang gadis.
Dalam berasan untuk melamar sang gadis ini, orang tua sang gadis mengajukan syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh sang bujang. Bersan ini juga menentukan berapa uang yang harus dibawa sebagai mahar sang bujang dan tanggal pernikahan. Dan peran laki-laki yang dituakan sebagai saksi dan penasihat atau dalam bahasa pasemah disebut nuei(menuai) proses berasan tersebut dalam berasan yang dilakukan dirumah sang gadis.
Setelah dicapai kesepakatan dalam berasan oleh kedua pihak, maka dapat ditentukan kapan waktu pelaksanaan pernikahan antara sang bujang dan sang gadis. Waktu pernikahan biasanya tidak lama (paling lama biasanya dua bulan) dari waktu lamaran sekaligus pertunangan yang telah dilakukan tersebut diatas.
b.      Pernikahan
Dalam hal pernikahan adat pasemah, dapat dikatakan memiliki banyak syarat yang harus dipenuhi, terutama dari pihak laki-laki.Dari segi biaya pun dapat dikatakan habis-habisan.Pada saat ini adat pernikahan yang asli sudah sangat jarang dilakukan oleh masyarakat setempat.Hal ini dikarenakan memakan biaya yang tidak sedikit.
2.      Syarat yang harus di penuhi pria
Setelah didapati kesepakatan waktu pelaksanaanya pernikahan, maka calon pengantin pria harus menyiapkan syarat-syarat pernikahan.Pertama adalah lemang.Calon pengantin pria harus menyiapkan lemang sebanyak enam  puluh batang lemang. Lemang  adalah  ketan yang dicampur dengan santan dan diberi sedikit garam yang dimasukkan kedalam batang bambo.Biasanya bambu yang digunakan untuk diisi lemang sepanjang satu ruas.
Enam puluh lemang yang disiapkan oleh calon pengantin pria terdiri dari :
a.       Dua puluh batang lemang Kampek Agung
Dua puluh lima batang lemang Kampek Agung ini disiapkan calon pengantin pria untuk diberikan ke pihak calon pengantin wanita.
b.      Lima belas batang lemang Kampek Pengantin
Lima belas batang lemang Kampek Pengantin ini juga disiapkan calon pengantin pria untuk diberikan ke pihak calon pengantin wanita.
c.       Sepuluh batang lemang Besanggul
Sepuluh batang lemang Besanggul ini adalah batang lemang yang diberi sanggul yang dibuat dari daun pisang.Sepuluh batang lemang Besanggul ini disiapkan calon pengantin pria untuk kepala desa.
d.      Sepuluh lemang Besanggul
Sepuluh lemang Besanggul ini disiapkan oleh calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita.
Setelah syarat lemang dipenuhi oleh pihak calon pengantin pria, merekapun harus menginap satu malam di rumah calon penmgantin wanita. Dalam hal ini pihak calon pengantin pria tidak seorang diri menginap di rumah calon pengantin wanita. Yang harus menginap di rumah calon pengantin wanita dari calon pengantin pria adalah
1)      Bapak calon pengantin pria
2)      Ibu calon pengantin pria
3)      Wakil bapak calon pengantin pria yang terdiri dari satu orang
4)      Satu orang kawan bujang atau teman calon pengantin pria
5)      Satu orang Gadis Petandang yaitu penjemput pengantin wanita
6)      Satu orang kerbai petandang
3.      Syarat calon pengantin wanita
Syarat yang mesti dilakukan oleh calon pengantin wanita tidakseperti yang harus dilakukan oleh calon pengantin pria. calon mempelai wanita tidak melakukan syarat lagi kecuali menginap dirumah suaminya setelah acara pernikahan.
Seperti pengantin pria, pengantin wanita juga membawa anggota dari pihaknya untuk menginap di rumah suaminya yaitu :
1. Membawa Gadis Petandang dua orang
2. Ibu pengantin wanita
3. Satu orang kerbai petandang
4.      Pesta pernikahan
Pernikahan identik dengan pesta, makan-makan, dan undangan. Pada jaman sekarang  apabila ada suatu pernikahan, mengajak orang untuk hadir dalam pesta pernikahan dengan menggunakan kartu  undangan. Namun tidak pada jaman dulu, di adat pasemah memanggil semua undangan dengan cara mendatangi orang yang akan diundang dalam bahasa Pasemah disebut “dijeghumi”. Orang yang dijeghumi tersebut diminta untuk datang sewaktu pesta, dan  membantu memasak untuk kebutuhan pesta pernikahan. Yang menjeghumi orang-orang tersebut tidak mesti orang tua pengantin, namun bisa juga diwakilkan dengan orang yang disuruh oleh tuan rumah.
Setelah semua undangan di beritahu (dijeghumi) maka tradisi selanjutnya adalah membagikan lemang kepada warga desa. Tradisi membagikan lemang ini dilakukan oleh tuan rumah acara pernikahan. Sebatang lemang dipotong kecil-kecil secara menyamping atau menyerong. Tiap satu rumah warga desa diberi sepotong. Pembagian potongan lemang ini dilakukan di sore hari. Maksud dari pembagian lemang ini untuk mengingatkan bahwa pengantin telah tiba dan acara pernikahan akan dilangsungkan besok pagi. Menurut adatnya bagi yang mendapatkan potongan lemang, mereka wajib membawa nasi satu bungkus yang dibungkus dengan daun, gulai atau lauk pauk, dan kue.
Orang yang dimintai bantuan dalam acara pernikahan disebut “penjeghum”. Para penjegum khususnya kerbai atau ibu-ibu seminggu sebelum hari H telah meracik bumbu-bumbu yang akan digunakan untuk memasak gulai pada acara pernikahan.Masyarakat suku pasemah khususnya yang mampu biasa memotong hewan ternak mereka berupa kerbau atau sapi. Dan kaum bapak-bapak membuat tenda untuk memasak dan mendirikanpanggung untuk acara pernikahan.
Pada hari H acara pernikahan semua telah siap. Dan acara pernikahan adat siap untuk dilaksanakan. Pengantin pria dan rombongannya yang datang dari rumah pihak pengantin pria harus berjalan kurang lebih seratus meter dari tempat pengantin wanita.
Sewaktu rombongan pengantin tiba di depan rumah pengantin wanita, pengantin pria disambut dengan tarian siwar.Dengan diiringi keluarganya pengantin pria dan juga juru pantun mereka memasuki rumah pengantin wanita. Sebelum masuk rumah pengantin wanita, juru pantun dari pihak pria berbalas pantun atau bedendang dengan juru pantun dari pihak wanita. Juru pantun dari pihak pihak pengantin pria harus dapat meminta izin untuk diperkenankan masuk oleh keluarga pengantin wanita dengan berbalas pantun atau bedendang.
Setelah diperkenankan masuk oleh pihak keluarga pengantin wanita barulah keluarga pengantin pria boleh masuk. Mereka dijamu terlebih dahulu dengan minuman dan makanan ringan. Kemudian acara ijab-qabul dilaksanakan.
Pada hari pesta pernikahan para undangan yang baru datang dijamu dengan cara “makan luagh” yaitu para tamu di persilahkan makan ke rumah-rumah yang telah ditunjuk oleh tuan rumah pesta untuk meneyediakan tempat untuk para tamu makan pagi. Rumah yang digunakan untuk makan luagh terdiri dari beberapa rumah di dekat rumah empunya pesta pernikahan. Makanan yang ada di rumah untuk makan luagh disediakan dari tuan rumah yang mengadakan pesta pernikahan.
Antara undangan pria dan wanita dibedakan tempat makannya. Misal kaum ibu makan di rumah si A, maka kaum bapak makan di rumah si B. Makan luagh dimaksudkan karena para tamu undangan umumnya datang dari jauh. Kemungkinan mereka lapar dan belum sarapan pagi, maka tuan rumah pesta menyediakan makan pagi.
Makan luagh ini dilaksanakasn sekitar pukul delapan pagi. Tamu undangan yang baru datang dipersilahkan duduk terlebih dahulu di tempat pesta kemudian panitia pesta menyuruh tamu undangan untuk makan dirumah yang telah ditentukan. Pada siang harinya, para tamu undangan dipersilahkan lagi makan pada pukul satu siang atau setelah dzuhur.
G.    Baju Adat Pengantin
1.      Pengantin perempuan
Baju kurung beledru bertabur baju panjang beledru bertabur dan kebaya pendek serta kebaya panjang ya g terbuat dari kain sutera tipis.Pengantin perempuan memakai kain sulam benang emas yang disebut kain benang emas lecap kain berdompak dan kain berlongsong.Adapun yang dimaksud dengan kain benang emas lecap adalah kain sarung berwarna merah yang seluruh permukaannya disulam dengan benang emas.
Yang dimaksud dengan kain berdompak adalah kain sarung berwarna merah yang pada pinggirannya dan seperenam bagian permukaan kain disulam denan benag emas serta seluruh perkumakaan kain ditaburi pula dengan tabor sulaman benang emas.
Selanjutnya yang dimaksud dengan kain belongsong adalah kain sarung biasa berwarna merah dengan motif berkotak-kotak dan tidak disulam dengan benag emas.
Yang dimaksud dengan baju bertabur adalah baju kebaya yang ditaburi oleh bermacam-macam tabor yang terbuat dari kepingan perak bersepuh emas yang terdiri dari:
1.      Tabur penabur yang dipasang diseluruh permukaan baju
2.      Tabur rendo yang dipasang pada setiap pinggiran baju dan pada kedua lengan baju
3.      Tabur karang patu dipasang disekeliling pinggiran baju yang terletak di atas tabor rendo dalam bentuk segitiga sama kaki.

Bagian-bagian dari tata rias yang terdapat pada seseorang pengantin Bengkulu selatan terutama terletak pada tata sanggul, kedua pada tata rias muka.Tata rias sanggul yang berlaku pada seorang pengantin. Bengkulu selatan terbagi atas dua bentuk:
1.      Tata rias sanggul sikek atau gojong sikek
2.      Tata rias sanggul lipek pandan
Yang dimaksud dengan tata rias sanggul sikek adalah sebentuk sanggul penatanya dililitkan pada sebentuk sisir khusus yang dilapisi dengan perak bersepuh emas yang oleh masyarakat Bengkulu Selatan disebut sikek. Fungsi dari sanggul sikek ini digunakan pada awal bimbang gedang akan dimulai dalam acara pengantin perempuan melaksanakan sembah sujud kepada kedua orang tuanya dan semua sanak family/keluarga inti dari pengantin. 

2.      Pengatin laki-laki
Penganten laki-laki memkai baju jas hitam kemeja tangan panjangberwarna putih, kain digunakan kain jenis sulaman benang emas yang disebut kait berdompak, sedangkan sepatu dipakaikan sepatu lokak atau sepatu yang tidak bertali dengan tujuan untuk mempernudah menanggalkannya.Pada pakit baju jas sebelah kiri bagian atas diselipkan selembar saputangan segi tiga, seuntai rantai emas dan dibawahnya dipasang sejenis bunga yang disebut bungan dada.
Baju pengantin laki-laki adalah berbentuk baju jas tertutup yang terbuat dari bahan beletru berwarna merah, seluruh permukaan baju ditaburi dengan tabor penabur sedangkan dipinggir baju dan kedua belah tangan ditabur dengan tabor rendo. Tabor karang patu menghiasi sekeliling baju bagian bawah dan kedua belah tangan dalam bentuk segitiga sama kaki dan diantara tabor karang patu dihiasi pula dengan  tabur selaguri. Di depan dada pengatin laki-laki dikalungkan sebentuk hiasana sari bulan yang terbuat dari lempengan perak bersepu emas berbentuk bulan sabit sebanyak bertingkat empat.
Untuk kelengkapan tata busana pengantin laki-laki dipakaikan celana setengah tiang yang terbuat dari bahan dasar bulutru berwarna hijau tua dan permukaannya bagian pinggir kaki ditaburi dengan tabor rendo dan bagian atasnya ditaburi pula dengan tabor karang patu dan disamping itu dipakaikan pula dengan kain emas setengah tiang.

H.    Adat Kematian
Pertama kali keluarga yang bersangkutan memberitahukan berita kematian kepada keluarga dekat, tetangga dan pegawai Masjid untuk diminta disampaikan kepada masyarakat umum supaya dapat diketahui masyarakat luas.Tetangga dan kerabat yang mendengar berita ini datang kerumah duka. Sedangkan kaum ibu yang datang biasanya membawa beras  dan diserahkan pada ahli waris. Serta mengisi kotak sosial kematian dengan seikhlasnya.
Setelah masyarakat berdatangan, barulah jenazah dimandikan dan dikafani.Pada waktu memandikan dan mengafani sampai menguburkan dikoordinir oleh keluarga dekat yang meningal.Kemudian jenazah dibawa turun dari rumah dan di tempatkan ke dalam keranda yang beralaskan kasur kecil dan tikar pandan.Keranda kemudian ditutup dengan kain khusus berwarna hijau bertuliskan ayat-ayat Al-qur’an.
Selanjutnya barulah upacara mulai dilaksanakan dengan tertib acara sebagai berikut:
1.      Salah satu dari pemuka adat atau ahli waris almarhum/almarhumah menyampaikan pidato di hadapan para takzi dan takziyah.
2.      Penyampaian nasihat kematian (biasanya oleh salah satu Ustadz yang hadir.
3.      Membawa jenazah ke mesjid terdekat untuk di sholatkan
4.      Membawa jenazah ke pandan perkuburan untuk dimakamkan.
5.      Pembacaan Do’a.
Pada malam harinya dilaksanakan pengajian dua atau tiga malam berturut-turut.Penyelenggaran upacara kematian diselenggarakan oleh pihak keluarga.Setelah mayat dikuburkan, pada malam hari diadakan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an atau tahlil bersama-sama, yang berlangsung selama 3 sampai 7 hari.Begitu juga pada malam ke 40 dan setiap malam jum’at sebelum malam ke 40.Pada malam pertama biasanya dengan pembacaan ayat-ayat suci/tahlil, do’a dan sedekah buat orang tua, ahli waris mintakan maaf untuk orang yang meninggal. Hari kedua adalah wirid/pengajian, tuan rumah menyediakan makanan/minuman, sampai malam ke tiga. Sedangkan malam keempat, kelima dan keenam hanya keluarga dekat yang meninggal. Acaranya seperti mengaji atau membaca Al-Qur’an dll. Malam ketujuh, malam ke 40, sama dengan malam pertama. Acara-acara tersebut seperti wirid diselenggarakan setelah sholat magrib dengan sistematika acara pembukaan, pembacaan ayat-ayat suci, ceramah agama, tahlil dan makan bersama, disiapkan tuan rumah dengan tujuan pahalanya untuk orang yang meninggal.o

I.        Petatah Petitih
Berikut ini merupakan salah satu petatah petitih yang ada di daerah Bengkulu selatatan dan padang guci yaitu:
Ø  “Sekundang setungguan”(saling merangkul., membaur, dan bekerja sama)
Ø  “Janji nunggu kate betaruh” ( janji ditepati kata dipenuhi)
Ø  “Lughus-lugus batang jagung” (sejujur-jujur orang masih ada berbohongnya).
J.      Makanan khas
1. pendap
Pendap memiliki rasa pedas dan gurih. Pendap dijadikan lauk makan nasi yang bisa meningkatkan selera makan seseorang. Masakan ini terkenal dengan rasa yang kuat. Hal ini wajar jika melihat bumbu-bumbunya yang beraneka ragam, beberapa racikan yang perlu disiapkan adalah bawang putih, bawang merah, kencur, kelapa, cabai giling, dan tentunya daging ikan segar. Bahan-bahan tersebut kemudian di duk dengan kelapa yang telah diparut. Setelah proses pencampuran merata, bumbu-bumbu tersebut, dimasukkan sepotong ikan, lalu direbus selama 8 jam.


2.      Tempoyak
Unik, satu kata yang menggambarkan makanan satu ini. Tempoyak merupakan fermentasi dari buah durian. Rasanya yang asam menjadi ciri khas lidah Bengkulu. Makanan ini juga bisa diolah menjadi sambal dan saus.
3.      Bagar hiu
Bagar hiu merupakan resep makanan khas Bengkulu pertama yang berbahan dasar dari ikan hiu. Sesuai dengan namanya, masakan ini menggunakan daging ikan hiu dan biasanya jenis yang digunakan adalah hiu punai atau hiu tanduk karena tidak terlalu amis dan memiliki kulit yang lembut dan cita rasa yang tidak terlalu amis. Konon, bagar hiu merupakan salah satu makanan terfavorit mantan Presiden Soekarno selama masa pengasingan pada 1938-1942.
Bumbu-bumbu yang perlu disiapkan adalah bawang merah, bawang putih, kunyit, daun jeruk, daun salam, dan lengkuas, aneka bumbu-bumbu dasar lainnya, melengkapi cita rasa makanan ini. Kelapanya tidak dibuat santan. Jadi, bagar hiu itu tidak menggunakan santan meskipun ada kelapanya.
Ada perlakuan khusus dalam pembuatan bagar hiu. Ketika proses pengolahan hiu, waktu dan kesabaran ekstra sangat dibutuhkan. Hal ini karena bau amis yang juga sedikit anyir pada daging hiu sulit dihilangkan. Biasanya masyarakat membersihkan daging hiu secara berulang-ulang dengan merendam dalam air, menambah perasan daun pisang dan jeruk nipis
4.      Lemang
Lemang adalah makanan yang biasanya disajikan dengan tapai. Meski lemang selalu tersedia setiap saat, namun keberadaan lemang akan lebih terasa pada saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Saat ini lemang banyak dijual di banyak daerah, namun para penggemar lemang akan sepakat bahwa lemang yang paling enak adalah lemang yang berasal dari daerah asalnya, yakni Pasemah.
5.      Kue Tat
Salah satu jenis masakan berupa kue yang terkenal di Provinsi Bengkulu adalah kue Tat. Yang mana kue ini merupakan salah satu kue khas Bengkulu, pada umumnya kue ini lebih kerap ditemui ditengah-tengah masyarakat saat perayaan seperti pernikahan ataupun Hari Raya besar umat Islam. Jangan membayangkan kue tat ini sama dengan kue tart yang biasa disajikan saat pesta ulang tahun zaman sekarang, karena memang berbeda. Kue Tat ini terbuat dari campuran tepung gandum, gula pasir, telur ayam dan mentega. 
K.    Tempat Pariwisata
1.      Objek wisata air terjun geluguran
Objek wisata air Terjun Geluguran ini terletak di desa Pino,kecamatan ulu manna, kira-kira dari kota mana 45 menit dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. biasanya tempat ini banyak didatangi anak muda dan para orang tua juga pada musim liburan.Para pengunjung, selain bisa menyaksikan air terjun juga dapat menikmati pemandangan alam dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan."Udara sejuk akan 'membelai' para pengunjung di lokasi objek wisata ini.Tempat wisata air terjun geluguran persis di pingir jalan raya yang menghubungkan kota manna ke pagar alam besemah. pengunjung juga bisa mandi disini yang airnya sendiri tidak terlalu dalam sekitar +-2m kedalamannya

2.      Pantai muare kedurang
Objek Wisata pantai Muara Kedurang merupakan salah satu tempat yang menjadi obyek wisata andalan di daerah Bengkulu Selatan. Letaknya persis di jalur simpang tiga antara Kota Manna, Jalur lintas barat Sumatera ( arah Padang Guci ) dan wilayah Kedurang.Tempat ini sangat ramai di kunjungi oleh muda-mudi terutama yang tinggal di sekitar kabupaten Bengkulu Selatan terutama pada hari minggu dan hari raya besar seperti  Idul Fitri dan Idul Adha.Kedepannya Objek wisata ini akan dijadikan objek wisata andalan kabupaten Bengkulu Selatan.
3.      Gua seluman kedurang   
Objek wisata ini berbentuk gua ini terkenal dengan nama Suluman Ulu Kedurang,letaknya persis di hulu sungai Kedurang, tepatnya di Desa Batu Ampar. Tempat ini baru dapat di capai setelah separuh perjalanannya kita lalui dengan angkutan umum sampai desa Palak Siring kemudian dianjutkan dengan berjalan kaki menuju desa Batu Ampar.Banyak hal yang dapat di lihat di sini.Pemandangannya yang indah, guanya yang unik dengan sarang burung walletnya, juga ikan - ikannya. Bila di hilir sungai kita menemukan ikan yang dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai ikan mungkus berukuran kecil-kecil namun di tempat ini kita akan menemukan ikan mungkus yang ukurannya jauh lebih besar begitu juga dengan sejenis ikan yang sering di sebut Pelus.Bentuknya panjang dan licin seperti belut, namun dengan ukuran yang jauh lebih besar.Benar-benar tempat yang indah dan menyenangkan.Di sini kita bisa berkemah dan memancing ikan ikan dengan tenang kemudian membakar ikan hasil pancingan itu sambil beramah tamah, bersenda gurau dan menjalin keakraban dalam suasana yang sangat santai.
4.      Pantai duayu sekundang (pantai pasar bawah)
Pantai Duayu Sekundang atau sering disebut Pantai Pasar Bawah merupakan Objek wisata Bengkulu andalan daerah Bengkulu Selatan yang terletak dalam wilayah kota Manna kurang lebih dengan jarak tempuh 3 km dari pusat kota, di sekitar pantai ini juga terdapat Kolam renang, lapangan Tennis dan TPI (tempat pelelangan ikan).Pantai dengan gelombang sedang ini mempunyai daya tarik sendiri bagi wisatawan lokal dan Domestik,orang-orang beranggapan kalo belum ke pantai pasar bawah maka belum sampai di Kota Manna Kota kenangan.
5.      Meriam Honisuit manna
Meriam " Honisuit " adalah peninggalan Inggris pada masa pendudukan di Kota Manna Bengkulu Selatan jenis meriam ini hanya satu satunya dan terbesar yang ada di Indonesia, panjang laras 3,4 m, panjang .dapur mesiu 2,5 m. diameter 90cm.Meriam manna ini pertama ditemukan di sekitar kelurahan Belakang Gedung, Kabupaten Bengkulu Selatan.Sekarang Meriam raksasa ini diletakan di tugu bundaran depan kantor Bupati Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu.Pada tahun 1942 Meriam Honisuit dibawa tentara Jepang ke Kota Manna melalui daerah Pagar Alam di tempatkan di kelurahan Belakang Gedung DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan Untuk Pertahana Pantai Pasukan Jepang.Pada tangal 10 januari 2008, Meriam Honisuit atas kesepakatan Dinas Purbakala Provinsi Jambi dan Pemda Bengkulu Selatan dipindahkan oleh "KODIM 0408/BS" ke Bundaran Jalan Raya Padang Panjang Manna Bengkulu Selataan
6.      Pantai laguna
Pemandangan terumbu karang dan bawah laut, pantai yang terbentang luas menghadap samudra hindia, terletak di desa Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur. Memiliki daya tarik pada wisatawan dengan keindahan dan umbayan pasir putih. Pantai Laguna merupakan pantai unggulan di Kabupaten Kaur, jika ada yang berkunjung ke Kaur, lain tidak bukan pasti berwisata sebentar ke Laguna.
7.      Pantai way hawang
Pantai Way Hawang yang terletak di antara Merpas dan Bintuhan, yang lebih tepatnya di Way Hawang, Kec. Maje. Dan jarak dari pusat kota bintuhan berkisar 20-30 menitan sudah sampai di Pantai Way Hawang. Pantai Way Hawang memiliki pasir putih dan bersih. Dan objek paling unggulan di pantai ini yaitu Batu Jung.
8.      Bunga Rafflesia Arnoldii di padang guci (manau IX)
Di hutan Kawasan Sakaian Mayan desa Manau Sembilan Kec. Padang Guci Hulu Kab. Kaur Prov. Bengkulu Kawasan hutan tropis yang selain masih asli menyimpan kekhasan yang bernilai sangat tinggi, daerah yang ditumbuhi flora langka dunia yaitu Rafflesia jenis bengkuluensis dan Rafflesia jenis arnoldii. Diantaranya Rafflesia bengkuluensis merupakan jenis baru dari Indonesia. Jenis ini terbilang langka sejak didiskripsikan oleh Agus Susatya bersama dua rekannya dari Malaysia (Arianto, et Mat-Salleh) di desa Talang tais Kabupaten Kaur pada tahun 2005 silam. Jenis ini memakai epithat “Bengkuluensis” untuk menghormati Bengkulu sebagai lokasi pertama kali jenis ini didiskripsikan. Kawasan ini berada di desa Manau Sembilan Padang Guci Hulu terletak sekitar 200 kilometer di selatan ibu kota Provinsi Bengkulu, 60 kilometer dari kota Manna Bengkulu Selatan, dan sekitar 50 kilometer di utara kota Bintuhan Kabupaten Kaur yang secara adminsitratif merupakan wilayah di Kabupaten Kaur.





BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Lokasi daerah geografis Provinsi Bengkulu yang terletak di Sumatra Bagian Selatan dan membujur di sepanjang pantai Barat Pulau Sumatra.Suku Serawai adalahsuku bangsa dengan populasi terbesar kedua yang hidup di daerah Bengkulu. Sebagian besar masyarakat suku Serawai berdiam di kabupaten Bengkulu Selatan, yakni di kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Pino, Kelutum, Manna,Seginim Kaur, dan Padang Guci.
Suku bangsa Serawai berasal dari leluhur yang bernama Serunting Sakti bergelar Si Pahit Lidah.Asal-usul Serunting Sakti sendiri masih gelap, sebagian orang mengatakan bahwa Serunting Sakti berasal dari suatu daerah di Jazirah Arab, yang datang ke Bengkulu melalui kerajaan Majapahit.
Tradisional Bengkulu termasuk tipe rumah panggung.Rumah panggung ini dirancang untuk melindungi penghuninya dari banjir.Salah satu upacara tradisional yang menarik dan menjadi budaya turun-temurun di Bengkulu adalah upacara “TABOT”.Upacara ini merupakan Suatu perayaan tradisional Bengkulu yang dilaksanakan dari tanggal 1 hingga tanggal 10 muharam untuk setiap tahunnya.








DAFTAR PUSTAKA

Haryati Soebadio. 1979. Adat dan Upaya Perkawinan Daerah Bengkulu. Jakarta: Direktur Jendral Kebudayaan.