Adat Kota Bengkulu Selatan
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Karya
tulis ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu Sosial
dan Buadaya Dasar” Karya tulis ini disusun berdasarkan kelompok, dan kelompok
kami akan membahas mengenai Budaya Bengkulu Selatan.
Kami mendapatkan
informasi dari berbagi sumber. Suku Serawai adalahsuku
bangsa dengan populasi terbesar kedua yang hidup di
daerah Bengkulu. Sebagian besar masyarakat suku Serawai berdiam di
kabupaten Bengkulu Selatan,
yakni di kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Pino, Kelutum,
Manna,Seginim, Kaur, dan Padang Guci. Berdasarkan cerita para orang tua,
suku bangsa Serawai berasal dari leluhur yang bernama Serunting Sakti bergelar
Si Pahit Lidah. Asal-usul Serunting Sakti sendiri masih gelap, sebagian orang
mengatakan bahwa Serunting Sakti berasal dari suatu daerah di Jazirah Arab,
yang datang ke Bengkulu melalui kerajaan Majapahit.
Bahasa
di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari dua bahasa asli yaitu bahasa Pasemah
yang banyak dipakai dari muara sungai Kedurang sampai dengan perbatasan
Kabupaten Kaur sedangkan mayoritas menggunakan bahasa Seraway yang merupakan
turunan dari bahasa Melayu.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan makalah ini adalah:
1. Dimana
lokasi Bengkulu Selatan
2. Bagaimana
Sejarah Bengkulu Selatan
3. Bagaimana
betuk rumah adat Bengkulu Selatan
4. Bagaimana
wisata seni dan budaya Bengkulu selatan
5. Bagaimana
adat pernikahan Bengkulu Selatan
6. Bagaimana
bentuk pakaian pengantin Bengkulu Selatan
7. Bagaimana
adat kematian Bengkulu Selatan
8. Apa
saja petatah petitih Bengkulu Selatan
9. Apa
saja makanan Khas Bengkulu Selatan
10. Apa
saja tempat wisata Bengkulu Selatan
C.
.Manfaat dan kegunaan
Karya tulis ini dibuat untuk memberitahu kita kususnya
mahasiswa tentang adat istiadat Bengkulu selatan,lokasi (daerah yg mencakup)
wilayah Bengkulu selatan ,sejarah tentang terbentunya bengkulu selatan,tempat
wisata,adat perkawinan,makan kas dan lain
sebagainya,agar mahasiswa lebeih mencintai dan mengahargai kebudayan dari
daerah sendiri.
BAB
II
BUDAYA
BENGKULU SELATAN
A. Letak
Lokasi Bengkulu selatan
Lokasi
daerah geografis Provinsi Bengkulu yang terletak di Sumatra Bagian Selatan dan
membujur di sepanjang pantai Barat Pulau Sumatra.Suku Serawai adalah suku
bangsa dengan populasi terbesar kedua yang hidup di
daerah Bengkulu. Sebagian besar masyarakat suku Serawai berdiam di
kabupaten Bengkulu Selatan,
yakni di kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Pino, Kelutum, Manna,Seginim Kaur,
dan Padang Guci. Suku Serawai mempunyai mobilitas yang cukup tinggi, saat ini banyak
dari mereka yang merantau ke
daerah-daerah lain untuk mencari penghidupan baru, seperti ke kabupaten
Kepahiang, kabupaten
Rejang Lebong, kabupaten
Bengkulu Utara, dan sebagainya.
Secara
tradisional, suku Serawai hidup dari kegiatan di sektor pertanian, khususnya
perkebunan. Banyak di antara mereka mengusahakan tanaman perkebunan atau jenis
tanaman keras, misalnya cengkeh, kopi, kelapa,
dan karet.
Meskipun demikian, mereka juga mengusahakan tanaman pangan, palawija,hortikultura, dan peternakan untuk
kebutuhan hidup.
B. Sejarah
Bengkulu Selatan (Suku Serawai)
Asal-usul
suku Serawai masih belum bisa dirumuskan secara ilmiah,
baik dalam bentuk tulisan maupun
dalam bentuk-bentuk publikasi lainnya. Asal-usul suku Serawai hanya diperoleh
dari uraian atau cerita dari orang-orang tua. Sudah tentu sejarah tutur seperti
ini sangat sukar menghindar dari masuknya unsur-unsur legenda atau dongeng sehingga
sulit untuk membedakan dengan yang bernilai sejarah.
Ada satu tulisan yang ditemukan di makam Leluhur
Semidang Empat Dusun yang terletak di Maras, Talo. Tulisan tersebut ditulis di
atas kulit kayu dengan menggunakan huruf yang
menyerupai huruf Arab kuno. Namun
sayang sekali sampai saat ini belum ada di antara para ahli yang dapat
membacanya.
Berdasarkan
cerita para orang tua, suku bangsa Serawai berasal dari leluhur yang bernama
Serunting Sakti bergelar Si Pahit Lidah. Asal-usul Serunting Sakti sendiri
masih gelap, sebagian orang mengatakan bahwa Serunting Sakti berasal dari suatu
daerah di Jazirah Arab, yang datang ke Bengkulu melalui kerajaan Majapahit.
Di Majapahit, Serunting Sakti meminta sebuah daerah untuk didiaminya, dan oleh
Raja Majapahit dia diperintahkan untuk memimpin di daerah Bengkulu Selatan. Ada
pula yang berpendapat bahwa Serunting Sakti berasal dari langit,
ia turun ke bumi tanpa
melalui rahim seorangibu.
Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa Serunting Sakti adalah anak hasil
hubungan gelap antara Puyang Kepala Jurai dengan Puteri Tenggang.
Di
dalam Tembo Lebong terdapat cerita singkat mengenai seorang puteri yang bernama
Puteri Senggang. Puteri Senggang adalah anak dari Rajo Megat, yang memiliki dua
orang anak yakni Rajo Mawang dan Puteri Senggang. Dalam tembo tersebut kisah
mengenai Rajo Mawang terus berlanjut, sedangkan kisah Puteri Senggang terputus
begitu saja. Hanya saja ada disebutkan bahwa Puteri Senggang terbuang dari
keluarga Rajo Mawang.
Apabila
kita simak cerita tentang kelahiran Serunting Sakti, diduga ada hubungannya
dengan kisah Puteri Senggang ini dan ada kemungkinan bahwa Puteri Senggang
inilah yang disebut oleh orang Serawai dengan nama Puteri Tenggang. Dikisahkan
bahwa Puyang Kepala Jurai yang sangat sakti jatuh cintakepada
Puteri Tenggang, tapi cintanya ditolak. Namun berkat kesaktiannya, Puyang
Kepala Jurai dapat melakukan hubungan
seksual dengan puteri Tenggang, tanpa disadari oleh
puteri itu sendiri. Akibat dari perbuatan ini Puteri Tenggang menjadi hamil.
Setelah Puteri Tenggang melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama
Puteri Tolak Merindu barulah terjadi pernikahan antara Putri Tenggang dengan
Puyang Kepala Jurai, itupun dilakukan setelah Puteri Tolak Merindu dapat berjalan
dan bertutur kata.
Setelah
pernikahan tersebut, keluarga Puyang Kepala Jurai belum lagi memperoleh anak
untuk jangka waktu yang lama. Kemudian Puyang Kepala Jurai mengangkat tujuh
orang anak, yaitu: Semidang Tungau, Semidang Merigo, Semidang Resam, Semidang
Pangi, Semidang Babat, Semidang Gumay, dan Semidang Semitul. Setelah itu
barulah Puyang Kepala Jurai memperoleh seorang putera yang diberi nama
Serunting. Serunting inilah yang kemudian menjadi Serunting Sakti bergelar Si
Pahit Lidah. Serunting Sakti berputera tujuh orang, yaitu :
Serampu
Sakti, yang menetap di Rantau Panjang (sekarang termasuk marga Semidang Alas),
Bengkulu Selatan;
· Gumatan,
yang menetap di Pasemah Padang Langgar, Lahat;
· Serampu
Rayo, yang menetap di Tanjung Karang Enim, Lematang Ilir Ogan Tengah (LIOT);
· Sati
Betimpang, yang menetap di Ulak Mengkudu, Ogan;
· Si
Betulah, yang menetap di Saleman Lintang, Lahat;
· Si
Betulai, yang menetap di Niur Lintang, Lahat;
· Bujang
Gunung, yang menetap di Ulak Mengkudu Lintang, Lahat.
Putera
Serunting Sakti yang bernama Serampu Sakti mempunyai 13 orang putera yang
tersebar di seluruh tanah Serawai. Serampu Sakti dengan anak-anaknya ini
dianggap sebagai cikal-bakal suku Serawai. Putera ke 13 Serampu Sakti yang
bernama Rio Icin bergelar Puyang Kelura mempunyai keturunan sampai ke Lematang
Ulu dan Lintang.
C.
Bahasa Bengkulu Selatan
Bahasa
di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari dua bahasa asli yaitu bahasa Pasemah
yang banyak dipakai dari muara sungai Kedurang sampai dengan perbatasan
Kabupaten Kaur sedangkan mayoritas menggunakan bahasa Seraway yang merupakan
turunan dari bahasa Melayu. Berdasarkan Sensus Penduduk 2000 suku bangsa di
Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Serawai 76,87 persen, Pasemah 13,39 persen,
Jawa 2,89 persen, Minangkabau 2,21 persen, Melayu 1,06 persen, Sunda 0,95
persen, Batak 0,73 persen dan lainnya 1,89 persen.
D. Rumah
Adat Bengkulu Selatan
Dalam
bahasa melayu Bengkulu, rumah tempat tinggal dinamakan juga “Rumah”. Rumah
tradisional Bengkulu termasuk tipe rumah panggung. Rumah panggung ini dirancang
untuk melindungi penghuninya dari banjir. Disamping itu kolong rumah panggung
juga dapat dipergunakan untuk menyimpan gerobak, hasil panen, alat-alat
pertanian, kayu api, dan juga berfungsi sebagai kandang hewan ternak.
E. Seni
dan Budaya
Di
Bengkulu terdapat adat dan istiadat yang cukup akrab diantaranya adalah kain
bersurek, yaitu kain yang bertuliskan huruf Arab gundul.Upacara adat juga
mewarnai kebudayaan Bengkulu, hal ini terlihat dengan sering dijumpai acara
adat seperti sunatan rasul, upacara adat perkawinan, upacara mencukur anak yang
baru lahir.Salah satu upacara tradisional yang menarik dan menjadi budaya
turun-temurun di Bengkulu adalah upacara “TABOT”
Perayaan
Tabot pada mulanya dibawa dan dikembangkan oleh orang-orang India asal Siphoy
yang datang bersama datangnya tentara Inggris ke Bengkulu tahun 1685.Mereka
datang ke Bengkulu dari Madras-Benggali India bagian selatan, bersama-sama
bangsa Inggris semasa pendudukannya di Bengkulu. Salah satu pendatang tersebut
adalah Ulama Syiah bernama Syeh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan
nama Imam Senggolo. Seperti telah diuraikan sebelumnya, nama
"Tabut" berasal dari kata Arab yaitu Tabut, yang secara harfiah
berarti Kotak Kayu atau Peti. Konon menurut kepercayaan kaum Bani Israil pada
waktu itu bahwa bila Tabut ini muncul dan berada di tangan pemimpin mereka,
akan mendatangkan kebaikan bagi mereka. Namun sebaliknya bila Tabut tersebut
hilang maka akan dapat mendatangkan malapeta bagi mereka.
Di
Bengkulu sendiri, upacara Tabot ini merupakan upacara hari berkabung atas
gugurnya Syaid Agung Husien bin Ali bin Abi Thalib, salah seorang cucu Nabi
Muhammad SAW. Inti dari upacara tersebut adalah mengenang usaha dan upaya para
pemimpin Syi'ah dan kaumnya yang berupaya mengumpulkan bagian-bagian dari
jenazah Husien.Setelah semua bagian tubuhnya terkumpul kemudian diarak dan
dimakamkan di Padang Karbala.Seluruh upacara berlangsung selama 10 hari, yaitu
dari tanggal 01 sampai dengan 10 Muharram.
1. Tari-tarian
Daerah Bengkulu
a. Tari
Andun
Tari
Andun adalah salah satu tarian rakyat yang berasal dari Bengkulu dan
dilakukan pada saat pesta perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan
gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik kolintang.
Pada zaman dahulu, tari ini biasanya digunakan sebagai sarana
mencari jodoh setelah
selesai panen padi.
Sebagai bentuk pelestariannya saat ini dilakukan sebagai salah satu sarana
hiburan bagi masyarakat, khususnya bujang gadis.
b. Tari
persembahan
Tari tradisional
atau persembahan, yang saat ini dikenal dengan sebutan tari penyambutan dengan
sekapur sirih, terus menjadi budaya yang tak lepas dihampir seluruh wilayah
Provinsi Bengkulu.Tari ini memiliki gerakan yang diatur sedemikian rupa, dengan
lima penari yang dibalut pakaian adat. Tarian dilakukan sesuai dengan kreasi
setiap sanggar. Saat membawa sekapur sirih, gerakan penari mengikuti lantunan
musik tradisional yang terdiri dari gong, kulintang, redap dan suling.Awalnya
tari persembahan digunakan untuk menyambu raja atau pangeran. Sekarang tari ini
digunakan untuk menyambut tamu-tamu besar baik dari lokal, maupun dari pusat. Tarian
sambutan ini sebagai bentuk kehormatan untuk tamu yang diundang.Tari
persembahan juga sering ditampilkan dalam acara pernikahan, untuk menyambut
mempelai agar nampak lebih sakral.
c. Benteng
Marlborough
Benteng
Marlborough adalah sebuah bangunan benteng pertahanan yang terletak di pesisir
pantai Tapak Paderi - Kota Bengkulu. Benteng Marlborough ini dibangun oleh
kolonial Inggris pada tahun 1914 – 1719 dibawah pimpinan Gubernur Jendral Josef
Colin semasa pendudukan mereka di Wilayah Bengkulu. Benteng Marlborough adalah
benteng terbesar yang pernah dibangun oleh Bangsa Inggris semasa
kolonialismenya di Asia Tenggara.
Konstruksi bangunan benteng Benteng
Marlborough ini memang sangat kental dengan corak arsitektur Inggris Abad ke-20
yang ‘megah’ dan ‘mapan’. Bentuk keseluruhan komplek bangunan benteng yang
menyerupai penampang tubuh ‘kura-kura’ sangat mengesankan kekuatan dan
kemegahan. Detail-detail bangunan yang European Taste menanamkan kesan
keberadaan bangsa yang besar dan berjaya pada masa itu. Dari berbagai
peninggalan Benteng Marlborough yang masih terdapat di dalam bangunan benteng
dapat pula diketahui bahwa pada masanya bangunan ini juga berfungsi sebagai
pusat berbagai kegiatan termasuk perkantoran, bahkan penjara.
Berbagai
catatan sejarah pernah terjadi di Benteng Marlborough ini, diantaranya tentang
berbagai kejadian dalam kehidupan bangsa Inggris di Bengkulu saat itu, beberapa
pesta perkawinan diantara mereka, berbagai kisah perniagaan rempah-rempah,
peperangan-peperangan yang terjadi, hingga kisah gugurnya Hamilton, gugurnya
Thomas Parr dan penundukan / penguasaan benteng ini selama lebih kurang enam
bulan oleh perlawanan Tobo Bengkulu dengan Rajo Lelo-nya.
Dalam
usia yang sudah mencapai tiga abad, nilai Benteng Marlborough ini tentu lebih
dari sekedar bangunan bersejarah yang berada di Bumi Bengkulu ini. Tetapi
Benteng Marlborough juga merupakan ‘prasasti’ yang mengisahkan tentang jalinan
interaksi dua bangsa yang berbeda, yaitu bangsa Inggris dan bangsa Melayu
Bengkulu’. Benteng Marlborough bagaikan ‘permata sejarah’ yang menyatukan
kenangan manis dari dua bangsa yang berbeda dalam sebuah untaian kalung ‘kehormatan
peradaban’-nya masing-masing. Benteng Marlborough adalah situs yang tiada boleh
dilewatkan ketika wisatawan mengunjungi Bengkulu.
F. Adat
Pernikahan
Upacara Pernikahan
merupakan wadah kegiatan kegiatan yang dilazimkan dalam mematangakan,melaksanakan
dan memantapkan pernikahan. Untuk mendapatkan corak dari apa yang dimaksud
dengan adat dan upacara pernikahan tersebut, kita dapat melihat tahap-tahap
penyelenggaraanya yang dibagi menjadi: tahap upacara-upacara sebelum
pernikahan, tahap upacara pelaksanaan pernikahan dan tahap upacara sesudah
pernikahan. Dalam pernikahan suku bangsa melayu di Bengkulu tahapan yang
dimaksud masih tampak jelas dan masih membekas pada bentuk dan
upacara pernikahan campuran.Yang dimaksud upacara pernikahan campuran
disini adalah pernikahan antara penduduk asli dengan pendatang.
1. Upacara
Pelaksanaan Pernikahan
Dahulu
pada pernikahan masyarakat, sangat banyak tradisi yang harus dijalani dalam
acara pernikahan. Namun sekarang sudah banyak yang dikurangi dikarenakan banyak
memakan biaya dan mungkin kurang efisien..
Pernikahan
orang dilakukan dengan tahap, yaitu :
a. Lamaran
Lamaran
diawali oleh calon pengantin pria yang datang ke rumah perempuan yang ingin ia
nikahi. Tradisi pria ke rumah wanita ini denamakan “berasan”.Pria tersebut
menemui ibu sang gadis, mengatakan bahwa ia ingin berumah tangga dengan
anak gadisnya. Setelah itu ibu sang gadis memberitahu kepada suaminya atau
bapak sang gadis tentang keinginan sang bujang. Apabila disetujui oleh bapak
sang gadis, ibu sang gadis mengatakannya kepada sang bujang bahwa orang tua
sang gadis menyetujui hubungan anaknya dengan sang bujang untuk berumah tangga.
Setelah itu sang bujang memeritahukan hal tersebut kepada orang tuanya untuk
melamar sang gadis.
Sang
bujang mengatakan kepada bapaknya untuk melamarkan gadis yang ia sukai tersebut
kerumah sang gadis. Dalam hal berasan kali ini, sang bujang pergi bersama orang
tuanya dan membawa dua orang laki-laki yang dituakan (nuei) kerumah sang gadis.
Dalam
berasan untuk melamar sang gadis ini, orang tua sang gadis mengajukan syarat
apa saja yang harus dipenuhi oleh sang bujang. Bersan ini juga menentukan
berapa uang yang harus dibawa sebagai mahar sang bujang dan tanggal pernikahan.
Dan peran laki-laki yang dituakan sebagai saksi dan penasihat atau dalam bahasa
pasemah disebut nuei(menuai) proses berasan tersebut dalam berasan yang
dilakukan dirumah sang gadis.
Setelah
dicapai kesepakatan dalam berasan oleh kedua pihak, maka dapat ditentukan kapan
waktu pelaksanaan pernikahan antara sang bujang dan sang gadis. Waktu
pernikahan biasanya tidak lama (paling lama biasanya dua bulan) dari waktu
lamaran sekaligus pertunangan yang telah dilakukan tersebut diatas.
b. Pernikahan
Dalam
hal pernikahan adat pasemah, dapat dikatakan memiliki banyak syarat yang harus
dipenuhi, terutama dari pihak laki-laki.Dari segi biaya pun dapat dikatakan
habis-habisan.Pada saat ini adat pernikahan yang asli sudah sangat jarang
dilakukan oleh masyarakat setempat.Hal ini dikarenakan memakan biaya yang tidak
sedikit.
2. Syarat
yang harus di penuhi pria
Setelah
didapati kesepakatan waktu pelaksanaanya pernikahan, maka calon pengantin pria
harus menyiapkan syarat-syarat pernikahan.Pertama adalah lemang.Calon pengantin
pria harus menyiapkan lemang sebanyak enam puluh batang lemang.
Lemang adalah ketan yang dicampur dengan santan dan
diberi sedikit garam yang dimasukkan kedalam batang bambo.Biasanya bambu yang
digunakan untuk diisi lemang sepanjang satu ruas.
Enam
puluh lemang yang disiapkan oleh calon pengantin pria terdiri dari :
a. Dua
puluh batang lemang Kampek Agung
Dua
puluh lima batang lemang Kampek Agung ini disiapkan calon pengantin pria untuk
diberikan ke pihak calon pengantin wanita.
b. Lima
belas batang lemang Kampek Pengantin
Lima
belas batang lemang Kampek Pengantin ini juga disiapkan calon pengantin pria
untuk diberikan ke pihak calon pengantin wanita.
c. Sepuluh
batang lemang Besanggul
Sepuluh
batang lemang Besanggul ini adalah batang lemang yang diberi sanggul yang
dibuat dari daun pisang.Sepuluh batang lemang Besanggul ini disiapkan calon
pengantin pria untuk kepala desa.
d. Sepuluh
lemang Besanggul
Sepuluh
lemang Besanggul ini disiapkan oleh calon pengantin pria kepada calon pengantin
wanita.
Setelah
syarat lemang dipenuhi oleh pihak calon pengantin pria, merekapun harus
menginap satu malam di rumah calon penmgantin wanita. Dalam hal ini pihak calon
pengantin pria tidak seorang diri menginap di rumah calon pengantin wanita.
Yang harus menginap di rumah calon pengantin wanita dari calon pengantin pria
adalah
1) Bapak
calon pengantin pria
2) Ibu
calon pengantin pria
3) Wakil
bapak calon pengantin pria yang terdiri dari satu orang
4) Satu
orang kawan bujang atau teman calon pengantin pria
5) Satu
orang Gadis Petandang yaitu penjemput pengantin wanita
6) Satu
orang kerbai petandang
3. Syarat
calon pengantin wanita
Syarat
yang mesti dilakukan oleh calon pengantin wanita tidakseperti yang harus
dilakukan oleh calon pengantin pria. calon mempelai wanita tidak melakukan
syarat lagi kecuali menginap dirumah suaminya setelah acara pernikahan.
Seperti
pengantin pria, pengantin wanita juga membawa anggota dari pihaknya untuk menginap
di rumah suaminya yaitu :
1. Membawa
Gadis Petandang dua orang
2. Ibu
pengantin wanita
3. Satu
orang kerbai petandang
4. Pesta
pernikahan
Pernikahan
identik dengan pesta, makan-makan, dan undangan. Pada jaman
sekarang apabila ada suatu pernikahan, mengajak orang untuk hadir
dalam pesta pernikahan dengan menggunakan kartu undangan. Namun
tidak pada jaman dulu, di adat pasemah memanggil semua undangan dengan
cara mendatangi orang yang akan diundang dalam bahasa Pasemah disebut “dijeghumi”.
Orang yang dijeghumi tersebut diminta untuk datang sewaktu pesta,
dan membantu memasak untuk kebutuhan pesta pernikahan. Yang
menjeghumi orang-orang tersebut tidak mesti orang tua pengantin, namun bisa
juga diwakilkan dengan orang yang disuruh oleh tuan rumah.
Setelah
semua undangan di beritahu (dijeghumi) maka tradisi selanjutnya adalah
membagikan lemang kepada warga desa. Tradisi membagikan lemang ini dilakukan
oleh tuan rumah acara pernikahan. Sebatang lemang dipotong kecil-kecil secara
menyamping atau menyerong. Tiap satu rumah warga desa diberi sepotong.
Pembagian potongan lemang ini dilakukan di sore hari. Maksud dari pembagian
lemang ini untuk mengingatkan bahwa pengantin telah tiba dan acara pernikahan
akan dilangsungkan besok pagi. Menurut adatnya bagi yang mendapatkan potongan
lemang, mereka wajib membawa nasi satu bungkus yang dibungkus dengan daun,
gulai atau lauk pauk, dan kue.
Orang
yang dimintai bantuan dalam acara pernikahan disebut “penjeghum”. Para penjegum
khususnya kerbai atau ibu-ibu seminggu sebelum hari H telah meracik
bumbu-bumbu yang akan digunakan untuk memasak gulai pada acara
pernikahan.Masyarakat suku pasemah khususnya yang mampu biasa
memotong hewan ternak mereka berupa kerbau atau sapi. Dan kaum bapak-bapak
membuat tenda untuk memasak dan mendirikanpanggung untuk acara pernikahan.
Pada
hari H acara pernikahan semua telah siap. Dan acara pernikahan adat siap untuk
dilaksanakan. Pengantin pria dan rombongannya yang datang dari rumah pihak
pengantin pria harus berjalan kurang lebih seratus meter dari tempat pengantin
wanita.
Sewaktu
rombongan pengantin tiba di depan rumah pengantin wanita,
pengantin pria disambut dengan tarian siwar.Dengan diiringi
keluarganya pengantin pria dan juga juru pantun mereka memasuki rumah pengantin
wanita. Sebelum masuk rumah pengantin wanita, juru pantun dari pihak pria
berbalas pantun atau bedendang dengan juru pantun dari pihak wanita. Juru
pantun dari pihak pihak pengantin pria harus dapat meminta izin untuk
diperkenankan masuk oleh keluarga pengantin wanita dengan berbalas pantun atau
bedendang.
Setelah
diperkenankan masuk oleh pihak keluarga pengantin wanita barulah keluarga
pengantin pria boleh masuk. Mereka dijamu terlebih dahulu dengan
minuman dan makanan ringan. Kemudian acara ijab-qabul dilaksanakan.
Pada
hari pesta pernikahan para undangan yang baru datang dijamu dengan cara “makan
luagh” yaitu para tamu di persilahkan makan ke rumah-rumah yang telah ditunjuk
oleh tuan rumah pesta untuk meneyediakan tempat untuk para tamu makan pagi.
Rumah yang digunakan untuk makan luagh terdiri dari beberapa rumah di dekat
rumah empunya pesta pernikahan. Makanan yang ada di rumah untuk makan luagh
disediakan dari tuan rumah yang mengadakan pesta pernikahan.
Antara
undangan pria dan wanita dibedakan tempat makannya. Misal kaum ibu makan di
rumah si A, maka kaum bapak makan di rumah si B. Makan luagh dimaksudkan karena
para tamu undangan umumnya datang dari jauh. Kemungkinan mereka lapar dan belum
sarapan pagi, maka tuan rumah pesta menyediakan makan pagi.
Makan
luagh ini dilaksanakasn sekitar pukul delapan pagi. Tamu undangan yang baru
datang dipersilahkan duduk terlebih dahulu di tempat pesta kemudian panitia
pesta menyuruh tamu undangan untuk makan dirumah yang telah ditentukan. Pada
siang harinya, para tamu undangan dipersilahkan lagi makan pada pukul satu
siang atau setelah dzuhur.
G. Baju
Adat Pengantin
1. Pengantin
perempuan
Baju
kurung beledru bertabur baju panjang beledru bertabur dan kebaya pendek serta
kebaya panjang ya g terbuat dari kain sutera tipis.Pengantin perempuan memakai
kain sulam benang emas yang disebut kain benang emas lecap kain berdompak dan
kain berlongsong.Adapun yang dimaksud dengan kain benang emas lecap adalah kain
sarung berwarna merah yang seluruh permukaannya disulam dengan benang emas.
Yang
dimaksud dengan kain berdompak adalah kain sarung berwarna merah yang pada
pinggirannya dan seperenam bagian permukaan kain disulam denan benag emas serta
seluruh perkumakaan kain ditaburi pula dengan tabor sulaman benang emas.
Selanjutnya
yang dimaksud dengan kain belongsong adalah kain sarung biasa berwarna merah
dengan motif berkotak-kotak dan tidak disulam dengan benag emas.
Yang
dimaksud dengan baju bertabur adalah baju kebaya yang ditaburi oleh
bermacam-macam tabor yang terbuat dari kepingan perak bersepuh emas yang
terdiri dari:
1. Tabur
penabur yang dipasang diseluruh permukaan baju
2. Tabur
rendo yang dipasang pada setiap pinggiran baju dan pada kedua lengan baju
3. Tabur
karang patu dipasang disekeliling pinggiran baju yang terletak di atas tabor
rendo dalam bentuk segitiga sama kaki.
Bagian-bagian
dari tata rias yang terdapat pada seseorang pengantin Bengkulu selatan terutama
terletak pada tata sanggul, kedua pada tata rias muka.Tata rias sanggul yang
berlaku pada seorang pengantin. Bengkulu selatan terbagi atas dua bentuk:
1. Tata
rias sanggul sikek atau gojong sikek
2. Tata
rias sanggul lipek pandan
Yang
dimaksud dengan tata rias sanggul sikek adalah sebentuk sanggul penatanya
dililitkan pada sebentuk sisir khusus yang dilapisi dengan perak bersepuh emas
yang oleh masyarakat Bengkulu Selatan disebut sikek. Fungsi dari sanggul
sikek ini digunakan pada awal bimbang gedang akan dimulai dalam acara pengantin
perempuan melaksanakan sembah sujud kepada kedua orang tuanya dan semua sanak
family/keluarga inti dari pengantin.
2. Pengatin
laki-laki
Penganten
laki-laki memkai baju jas hitam kemeja tangan panjangberwarna putih, kain
digunakan kain jenis sulaman benang emas yang disebut kait berdompak, sedangkan
sepatu dipakaikan sepatu lokak atau sepatu yang tidak bertali dengan tujuan
untuk mempernudah menanggalkannya.Pada pakit baju jas sebelah kiri bagian atas
diselipkan selembar saputangan segi tiga, seuntai rantai emas dan dibawahnya
dipasang sejenis bunga yang disebut bungan dada.
Baju
pengantin laki-laki adalah berbentuk baju jas tertutup yang terbuat dari bahan
beletru berwarna merah, seluruh permukaan baju ditaburi dengan tabor penabur
sedangkan dipinggir baju dan kedua belah tangan ditabur dengan tabor rendo.
Tabor karang patu menghiasi sekeliling baju bagian bawah dan kedua belah tangan
dalam bentuk segitiga sama kaki dan diantara tabor karang patu dihiasi pula
dengan tabur selaguri. Di depan dada pengatin laki-laki dikalungkan
sebentuk hiasana sari bulan yang terbuat dari lempengan perak bersepu emas
berbentuk bulan sabit sebanyak bertingkat empat.
Untuk
kelengkapan tata busana pengantin laki-laki dipakaikan celana setengah tiang
yang terbuat dari bahan dasar bulutru berwarna hijau tua dan permukaannya
bagian pinggir kaki ditaburi dengan tabor rendo dan bagian atasnya ditaburi
pula dengan tabor karang patu dan disamping itu dipakaikan pula dengan kain
emas setengah tiang.
H. Adat
Kematian
Pertama
kali keluarga yang bersangkutan memberitahukan berita kematian kepada keluarga
dekat, tetangga dan pegawai Masjid untuk diminta disampaikan kepada masyarakat
umum supaya dapat diketahui masyarakat luas.Tetangga dan kerabat yang mendengar
berita ini datang kerumah duka. Sedangkan kaum ibu yang datang biasanya membawa
beras dan diserahkan pada ahli waris. Serta mengisi kotak sosial
kematian dengan seikhlasnya.
Setelah
masyarakat berdatangan, barulah jenazah dimandikan dan dikafani.Pada waktu
memandikan dan mengafani sampai menguburkan dikoordinir oleh keluarga dekat
yang meningal.Kemudian jenazah dibawa turun dari rumah dan di tempatkan ke
dalam keranda yang beralaskan kasur kecil dan tikar pandan.Keranda kemudian
ditutup dengan kain khusus berwarna hijau bertuliskan ayat-ayat Al-qur’an.
Selanjutnya
barulah upacara mulai dilaksanakan dengan tertib acara sebagai berikut:
1. Salah
satu dari pemuka adat atau ahli waris almarhum/almarhumah menyampaikan pidato
di hadapan para takzi dan takziyah.
2. Penyampaian
nasihat kematian (biasanya oleh salah satu Ustadz yang hadir.
3. Membawa
jenazah ke mesjid terdekat untuk di sholatkan
4. Membawa
jenazah ke pandan perkuburan untuk dimakamkan.
5. Pembacaan
Do’a.
Pada
malam harinya dilaksanakan pengajian dua atau tiga malam
berturut-turut.Penyelenggaran upacara kematian diselenggarakan oleh pihak
keluarga.Setelah mayat dikuburkan, pada malam hari diadakan pembacaan ayat-ayat
suci Al Qur’an atau tahlil bersama-sama, yang berlangsung selama 3 sampai 7
hari.Begitu juga pada malam ke 40 dan setiap malam jum’at sebelum malam ke
40.Pada malam pertama biasanya dengan pembacaan ayat-ayat suci/tahlil, do’a dan
sedekah buat orang tua, ahli waris mintakan maaf untuk orang yang meninggal.
Hari kedua adalah wirid/pengajian, tuan rumah menyediakan makanan/minuman,
sampai malam ke tiga. Sedangkan malam keempat, kelima dan keenam hanya keluarga
dekat yang meninggal. Acaranya seperti mengaji atau membaca Al-Qur’an dll.
Malam ketujuh, malam ke 40, sama dengan malam pertama. Acara-acara tersebut
seperti wirid diselenggarakan setelah sholat magrib dengan sistematika acara
pembukaan, pembacaan ayat-ayat suci, ceramah agama, tahlil dan makan bersama,
disiapkan tuan rumah dengan tujuan pahalanya untuk orang yang meninggal.o
I. Petatah
Petitih
Berikut
ini merupakan salah satu petatah petitih yang ada di daerah Bengkulu selatatan
dan padang guci yaitu:
Ø “Sekundang
setungguan”(saling merangkul., membaur, dan bekerja sama)
Ø “Janji
nunggu kate betaruh” ( janji ditepati kata dipenuhi)
Ø “Lughus-lugus
batang jagung” (sejujur-jujur orang masih ada berbohongnya).
J. Makanan
khas
1.
pendap
Pendap
memiliki rasa pedas dan gurih. Pendap dijadikan lauk makan nasi yang bisa
meningkatkan selera makan seseorang. Masakan ini terkenal dengan rasa yang
kuat. Hal ini wajar jika melihat bumbu-bumbunya yang beraneka ragam, beberapa
racikan yang perlu disiapkan adalah bawang putih, bawang merah, kencur, kelapa,
cabai giling, dan tentunya daging ikan segar. Bahan-bahan tersebut kemudian di
duk dengan kelapa yang telah diparut. Setelah proses pencampuran merata,
bumbu-bumbu tersebut, dimasukkan sepotong ikan, lalu direbus selama 8 jam.
2. Tempoyak
Unik,
satu kata yang menggambarkan makanan satu ini. Tempoyak merupakan fermentasi
dari buah durian. Rasanya yang asam menjadi ciri khas lidah Bengkulu. Makanan
ini juga bisa diolah menjadi sambal dan saus.
3. Bagar
hiu
Bagar
hiu merupakan resep makanan khas Bengkulu pertama yang berbahan dasar dari ikan
hiu. Sesuai dengan namanya, masakan ini menggunakan daging ikan hiu dan
biasanya jenis yang digunakan adalah hiu punai atau hiu tanduk karena tidak
terlalu amis dan memiliki kulit yang lembut dan cita rasa yang tidak terlalu
amis. Konon, bagar hiu merupakan salah satu makanan terfavorit mantan Presiden
Soekarno selama masa pengasingan pada 1938-1942.
Bumbu-bumbu
yang perlu disiapkan adalah bawang merah, bawang putih, kunyit, daun jeruk,
daun salam, dan lengkuas, aneka bumbu-bumbu dasar lainnya, melengkapi cita rasa
makanan ini. Kelapanya tidak dibuat santan. Jadi, bagar hiu itu tidak
menggunakan santan meskipun ada kelapanya.
Ada
perlakuan khusus dalam pembuatan bagar hiu. Ketika proses pengolahan hiu, waktu
dan kesabaran ekstra sangat dibutuhkan. Hal ini karena bau amis yang juga
sedikit anyir pada daging hiu sulit dihilangkan. Biasanya masyarakat
membersihkan daging hiu secara berulang-ulang dengan merendam dalam air,
menambah perasan daun pisang dan jeruk nipis
4. Lemang
Lemang
adalah makanan yang biasanya disajikan dengan tapai. Meski lemang selalu
tersedia setiap saat, namun keberadaan lemang akan lebih terasa pada saat hari
raya Idul Fitri dan Idul Adha. Saat ini lemang banyak dijual di banyak daerah,
namun para penggemar lemang akan sepakat bahwa lemang yang paling enak
adalah lemang yang berasal dari daerah asalnya, yakni Pasemah.
5. Kue Tat
Salah
satu jenis masakan berupa kue yang terkenal di Provinsi Bengkulu adalah kue
Tat. Yang mana kue ini merupakan salah satu kue khas Bengkulu, pada umumnya kue
ini lebih kerap ditemui ditengah-tengah masyarakat saat perayaan seperti
pernikahan ataupun Hari Raya besar umat Islam. Jangan membayangkan
kue tat ini sama dengan kue tart yang biasa disajikan saat pesta
ulang tahun zaman sekarang, karena memang berbeda. Kue Tat ini terbuat dari
campuran tepung gandum, gula pasir, telur ayam dan mentega.
K. Tempat
Pariwisata
1. Objek
wisata air terjun geluguran
Objek
wisata air Terjun Geluguran ini terletak di desa Pino,kecamatan ulu manna,
kira-kira dari kota mana 45 menit dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
biasanya tempat ini banyak didatangi anak muda dan para orang tua juga pada
musim liburan.Para pengunjung, selain bisa menyaksikan air terjun juga dapat
menikmati pemandangan alam dari Taman Nasional Bukit Barisan
Selatan."Udara sejuk akan 'membelai' para pengunjung di lokasi objek
wisata ini.Tempat wisata air terjun geluguran persis di pingir jalan raya yang
menghubungkan kota manna ke pagar alam besemah. pengunjung juga bisa mandi
disini yang airnya sendiri tidak terlalu dalam sekitar +-2m kedalamannya
2. Pantai
muare kedurang
Objek
Wisata pantai Muara Kedurang merupakan salah satu tempat yang menjadi obyek
wisata andalan di daerah Bengkulu Selatan. Letaknya persis di jalur
simpang tiga antara Kota Manna, Jalur lintas barat Sumatera ( arah Padang Guci
) dan wilayah Kedurang.Tempat ini sangat ramai di kunjungi oleh muda-mudi
terutama yang tinggal di sekitar kabupaten Bengkulu Selatan terutama pada hari
minggu dan hari raya besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha.Kedepannya
Objek wisata ini akan dijadikan objek wisata andalan kabupaten Bengkulu
Selatan.
3. Gua
seluman kedurang
Objek
wisata ini berbentuk gua ini terkenal dengan nama Suluman Ulu Kedurang,letaknya
persis di hulu sungai Kedurang, tepatnya di Desa Batu Ampar. Tempat ini baru
dapat di capai setelah separuh perjalanannya kita lalui dengan angkutan umum
sampai desa Palak Siring kemudian dianjutkan dengan berjalan kaki menuju desa
Batu Ampar.Banyak hal yang dapat di lihat di sini.Pemandangannya yang indah,
guanya yang unik dengan sarang burung walletnya, juga ikan - ikannya. Bila di
hilir sungai kita menemukan ikan yang dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai
ikan mungkus berukuran kecil-kecil namun di tempat ini kita akan menemukan ikan
mungkus yang ukurannya jauh lebih besar begitu juga dengan sejenis ikan yang
sering di sebut Pelus.Bentuknya panjang dan licin seperti belut, namun dengan
ukuran yang jauh lebih besar.Benar-benar tempat yang indah dan menyenangkan.Di
sini kita bisa berkemah dan memancing ikan ikan dengan tenang kemudian membakar
ikan hasil pancingan itu sambil beramah tamah, bersenda gurau dan menjalin
keakraban dalam suasana yang sangat santai.
4. Pantai
duayu sekundang (pantai pasar bawah)
Pantai
Duayu Sekundang atau sering disebut Pantai Pasar Bawah merupakan Objek wisata
Bengkulu andalan daerah Bengkulu Selatan yang terletak dalam wilayah kota Manna
kurang lebih dengan jarak tempuh 3 km dari pusat kota, di sekitar pantai ini
juga terdapat Kolam renang, lapangan Tennis dan TPI (tempat pelelangan
ikan).Pantai dengan gelombang sedang ini mempunyai daya tarik sendiri bagi
wisatawan lokal dan Domestik,orang-orang beranggapan kalo belum ke pantai pasar
bawah maka belum sampai di Kota Manna Kota kenangan.
5. Meriam
Honisuit manna
Meriam
" Honisuit " adalah peninggalan Inggris pada masa pendudukan di Kota
Manna Bengkulu Selatan jenis meriam ini hanya satu satunya dan terbesar yang
ada di Indonesia, panjang laras 3,4 m, panjang .dapur mesiu 2,5 m. diameter
90cm.Meriam manna ini pertama ditemukan di sekitar kelurahan
Belakang Gedung, Kabupaten Bengkulu Selatan.Sekarang Meriam raksasa ini
diletakan di tugu bundaran depan kantor Bupati Kabupaten Bengkulu Selatan
Provinsi Bengkulu.Pada tahun 1942 Meriam Honisuit dibawa tentara Jepang ke Kota
Manna melalui daerah Pagar Alam di tempatkan di kelurahan Belakang Gedung
DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan Untuk Pertahana Pantai Pasukan Jepang.Pada
tangal 10 januari 2008, Meriam Honisuit atas kesepakatan Dinas Purbakala
Provinsi Jambi dan Pemda Bengkulu Selatan dipindahkan oleh "KODIM
0408/BS" ke Bundaran Jalan Raya Padang Panjang Manna Bengkulu Selataan
6. Pantai
laguna
Pemandangan
terumbu karang dan bawah laut, pantai yang terbentang luas menghadap samudra
hindia, terletak di desa Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur. Memiliki daya
tarik pada wisatawan dengan keindahan dan umbayan pasir putih. Pantai
Laguna merupakan pantai unggulan di Kabupaten Kaur,
jika ada yang berkunjung ke Kaur, lain tidak bukan pasti berwisata sebentar ke
Laguna.
7. Pantai
way hawang
Pantai
Way Hawang yang terletak di antara Merpas dan Bintuhan, yang lebih
tepatnya di Way Hawang, Kec. Maje. Dan jarak dari pusat kota bintuhan berkisar
20-30 menitan sudah sampai di Pantai Way Hawang. Pantai
Way Hawang memiliki pasir putih dan bersih. Dan objek
paling unggulan di pantai ini yaitu Batu Jung.
8. Bunga
Rafflesia Arnoldii di padang guci (manau IX)
Di
hutan Kawasan Sakaian Mayan desa Manau Sembilan Kec. Padang Guci Hulu Kab. Kaur
Prov. Bengkulu Kawasan hutan tropis yang selain masih asli menyimpan kekhasan
yang bernilai sangat tinggi, daerah yang ditumbuhi flora langka dunia yaitu
Rafflesia jenis bengkuluensis dan Rafflesia jenis arnoldii. Diantaranya
Rafflesia bengkuluensis merupakan jenis baru dari Indonesia. Jenis ini
terbilang langka sejak didiskripsikan oleh Agus Susatya bersama dua rekannya
dari Malaysia (Arianto, et Mat-Salleh) di desa Talang tais Kabupaten Kaur pada
tahun 2005 silam. Jenis ini memakai epithat “Bengkuluensis” untuk menghormati
Bengkulu sebagai lokasi pertama kali jenis ini didiskripsikan. Kawasan ini
berada di desa Manau Sembilan Padang Guci Hulu terletak sekitar 200 kilometer
di selatan ibu kota Provinsi Bengkulu, 60 kilometer dari kota Manna Bengkulu
Selatan, dan sekitar 50 kilometer di utara kota Bintuhan Kabupaten Kaur yang
secara adminsitratif merupakan wilayah di Kabupaten Kaur.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lokasi
daerah geografis Provinsi Bengkulu yang terletak di Sumatra Bagian Selatan dan
membujur di sepanjang pantai Barat Pulau Sumatra.Suku Serawai adalahsuku
bangsa dengan populasi terbesar kedua yang hidup di
daerah Bengkulu. Sebagian besar masyarakat suku Serawai berdiam di
kabupaten Bengkulu Selatan,
yakni di kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Pino, Kelutum, Manna,Seginim Kaur,
dan Padang Guci.
Suku
bangsa Serawai berasal dari leluhur yang bernama Serunting Sakti bergelar Si
Pahit Lidah.Asal-usul Serunting Sakti sendiri masih gelap, sebagian orang
mengatakan bahwa Serunting Sakti berasal dari suatu daerah di Jazirah Arab,
yang datang ke Bengkulu melalui kerajaan Majapahit.
Tradisional
Bengkulu termasuk tipe rumah panggung.Rumah panggung ini dirancang untuk
melindungi penghuninya dari banjir.Salah satu upacara tradisional yang menarik
dan menjadi budaya turun-temurun di Bengkulu adalah upacara “TABOT”.Upacara ini
merupakan Suatu perayaan tradisional Bengkulu yang dilaksanakan dari tanggal 1
hingga tanggal 10 muharam untuk setiap tahunnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Haryati
Soebadio. 1979. Adat dan Upaya Perkawinan Daerah Bengkulu. Jakarta: Direktur
Jendral Kebudayaan.